114. Cinta Tiada Akhir

2110 Words

Tidak hanya di rumah sakit, Meisya pun mendapat sambutan yang cukup ramai dari orang-orang rumah karena dirinya pulang ketika ulang tahunnya sedang diselenggarakan. Meisya merasa sangat bahagia dengan pesta penyambutan kecil-kecilan yang diselenggarakan neneknya ini, namun ia juga cukup lelah karena bagaiamanapun juga Meisya baru saja keluar dari rumah sakit dan masih butuh banyak istirahat. Meisya sendiri masih duduk di atas kursi roda karena dia merasa pusing jika harus berjalan, untung saja sang suami selalu siaga 24 jam untuk semua kebutuhan Meisya. “Gimana? Seneng, nggak?” tanya Rudi sambil mendorong kursi roda itu perlahan. Meisya mendongak dan melihat ke arah Rudi yang ada di belakangnya. “Hmmm …?” ujar Rudi lagi yang melihat Meisya mendongak menatap ke arahnya. “Aku seneng ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD