“Tante.” Sandra hanya memanggil-manggil sambal meremas ujung roknya. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada mamanya Raden tersebut dan bagaimana cara menghadapinya. “Tante, apakah pertanyaanku mengganggumu?” tanya Sandra lagi dengan wajah sedihnya. Meisya pun segera menyadarkan dirinya sendiri dan menatap pada Sandra. “Sayang,” panggilnya pada gadis kecil tersebut. “Tante tidak apa-apa,” lanjut Meisya yang baru menyadari jika dirinya telah membuat khawatir anak kecil itu. “Apa ... Tante juga memiliki pengalaman buruk dengan papanya Tante?” tanya Sandra dengan hati-hati. Meisya tersenyum tipis kemudian menatap Sandra sambil mengusap pucuk kepalanya. “Ya, Tante juga sama sepertimu. Tante tidak tahu siapa papa kandung Tante. Dan sampai sekarang, Tante bahkan belum pernah melihatnya.” Sandra