When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"A ... apa? 20 kg emas?" Beni kelepasan untuk terkejut. Sebenarnya, jumlah ini bukan jumlah yang aneh untuk bayaran anggota gangster seperti mereka. Yang ia herankan, ternyata wanita di hadapannya ini benar-benar menyiapkan harta sebanyak itu, termasuk uang dan emas untuk menebus ketuanya. Beni menggelengkan kepala. "Iya, apa itu masih kurang?" tantang Meisya. "Masih ada banyak uang atau logam dan batu mulia lainnya yang bisa kuberikan, asal kau lepaskan suamiku sekarang juga. Jika tidak maka aku akan lapor polisi!" Beni membelalak, ternyata istri dari ketuanya ini bukan wanita sembarangan yang suka main-main. "Jangan terkejut! Mumpung aku memberi penawaran baik-baik pada geng ini. Sebaiknya kalian terima saja tawaranku atau besok lusa, nama geng naga angin akan terhempas dari muka