Hari ini merupakan hari sial bagi Purnomo. Ia tiba-tiba ditangkap oleh para polisi dengan tuduhan sindikat penjualan obet-obatan terlarang. Tapi bukan Purnomo jika tidak licik, bahkan ketika tangannya di borgol pun ia masih memiliki otak untuk memikirkan banyak rencana. "Kau tau, Rudi. Kau telah salah memilih lawan." Purnomo bergumam dengan menunjukkan wajah sangarnya. Ia tak peduli dengan sedikit perban yang menutupi lehernya. Bagian kesehatan dari kepolisian tadi telah membersihkan luka goresan pisau yang didapatkan oleh Purnomo, lalu menutupinya dengan perban. Saat ini, Purnomo sedang meringkuk di sel penjara untuk menjalani pemeriksaan. Belum ada keputusan hukuman yang ditetapkan untuknya. Maka dari itu, Purnomo sedang mencoba mencari tim kuasa hukum yang bisa memenangkan dirinya