158. Jangan Ikut!

1147 Words

“Sayang, kenapa kamu pulang sangat larut malam ini?” Meisya membantu Rudi melepas sepatu dan kaus kaki milik suaminya. “Aku banyak sekali yang harus kuurus hari ini, Sayang. Entah apa dosaku pada Andromeda, dia benar-benar memadatkan jadwalku sampai seminggu ke depan.” Rendra mengeluh protes pada Rudi. Meisya tersenyum sambil menyimpan kaos kaki Rudi ke ranjang cucian. “Apa yang sudah dijadwalkan oleh Andromeda itu yang terbaik untuk kamu, seumpama tidak ada dia yang mengatur jadwal kamu, semuanya pasti berantakan.” Kemudian Meisya kembali untuk melepas dasi dan kemeja yang dikenakan suaminya. “Ya, tapi ... kira-kira juga dong. Masa, dia sama sekali tidak memberiku kelonggaran. Setidaknya agar aku bisa pulang lebih sore.” Sambil melepas kancing terakhir, Meisya berkata, “Ya sudah! Ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD