When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mendengar ada kata seorang wanita datang ke mari, Rudi menghentikan langkahnya. Ia berbalik, dan berjalan kembali menuju ke arah balkon untuk melihat siapa gerangan yang datang di bawah sana. "Kira-kira, itu siapa ya, Ketua?" Rudi menggelengkan kepala tanpa suara, namun dia berlari dan menuruni tangga, untuk melihat langsung siapa yang datang. Ting tong Bel berbunyi tepat ketika Rudi telah berada di lantai satu, di ruang utama itu tengah berkumpul banyak anak buahnya termasuk juga Beni. Semuanya menjadi hening dan berhenti melakukan aktifitasnya karena ada suara bel berbunyi. Namun mereka juga menatap pada bos mereka yang tiba-tiba saja turun dari tangga dan terlihat buru-buru. "Ada apa, Ketua? Kau tau siapa yang akan datang?" tanya Beni pada Rudi. Rudi mengangguk sekilas. "Buka