When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Aruna membuka matanya pelan saat matahari mulai menyelinap masuk ke dalam kamarnya. Ia melirik sang suami yang masih terlelap. Wanita itu malas sekali untuk bangun. Namun ia segera sadar bahwa tidur terlalu lama membuat kepalanya pening. Aruna bangkit dari ranjangnya. Kemudian mengambil ponselnya yang terletak pada meja kamarnya. Ia memutuskan untuk memesan makanan untuk sarapan. Hari ini, ia ingin bermalas-malasan bersama Radika. Entah kenapa, ia malas sekali memasak. Padahal biasanya ia paling suka menghidangkan makanan terbaik bagi suaminya itu. Aruna meletakkan ponselnya kemudian kembali merebahkan diri pada ranjang empuknya. Ia mengamati wajah sang suami dengan seksama. Suaminya itu tampan sekali. Pantas saja ia langsung jatuh cinta ketika bertemu dengan pria itu. Ia jadi membayang