Harapan

1038 Words

Aruna menggeliat dalam tidurnya. Ia merasakan mual yang mengganggu tidurnya. Aruna menyingkirkan tangan besar yang melingkari perutnya. Ia melihat sang suami yang masih terlelap dalam tidurnya. Wanita itu menutup mulutnya saat rasa mual itu sudah tak tertahankan. Aruna segera bangkit kemudian berlari menuju kamar mandi. HUWEKK! Aruna hanya memuntahkan cairan bening dari perutnya. Kemarin, ia tak memakan apa pun setelah ia sempat mengeluarkan isi perutnya. Aruna mencengkeram perutnya saat rasa sakit itu kembali muncul. Suara ketukan tiba-tiba menggema begitu saja. Aruna tahu bahwa sang pelaku merupakan suaminya sendiri. Setelah beberapa lama, Aruna memutuskan keluar dan terlihat seolah-olah dia baik-baik saja. “Kamu kenapa?” tanya Radika cemas. “Tidak kenapa-napa. Mungkin hanya masuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD