When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Devan memfokuskan pandangannya pada mobil yang melaju di depannya. Sepertinya ia paham siapa pemilik mobil itu. Devan ingat , itu adalah mobil dari istri Radika, Aruna. Pria itu heran, akan pergi kemana istri dari Radika itu? Bukankah seharusnya ia menghabiskan hari liburnya bersama Radika? Kenapa ia malah pergi keluar. Devan mengedikkan bahunya. Ia memilih untuk acuh tak acuh. Namun, rasa penasarannya terlalu besar. Ia tak bisa mengabaikannya begitu saja. Ia harus tahu, kemana wanita itu akan pergi. Lagi pula ia tak memiliki pekerjaan di rumahnya. Lebih baik, ia mengikuti Aruna guna menghilangkan rasa penasarannya. Devan mengernyitkan alisnya heran saat mobil Aruna berhenti pada sebuah pekarangan rumah sakit. Ada apa dengan wanita itu? Devan jadi berfikir, bisa saja Aruna pergi bersama