Chapter 14

1019 Words

Karena terbiasa, aku mudah terbangun saat tengah malam. Apalagi, ada gerakan-gerakan asing pada tempat yang kutiduri. Berbalik, dan menemukan punggung tegap dibalut kaus biru tengah menggeliat. "Udah jam 12, ya?" Masih separuh kesadaran, aku berucap. Bergeser sedikit untuk menuruni tempat tidur ini. Namun, aku merasa aneh. Ada yang salah .... "Kamu mau ke mana?" Apa dia amnesia? Ini jam 12. "Mau ke kamar." "Kamar mana? Ini kamar kamu." Aku mengerjap beberapa kali, mengumpulkan semua kesadaran. Ranjang sempit. Lemari kayu kecil. Dan ruangan 4 meter persegi. "Sekarang gantian, saya yang pindah kamar sekarang." Tuan Althaf mengucek matanya sebentar. Lalu menguap sekali. "Susah juga ternyata, ya? Pas lagi enak-enaknya tidur, harus pindah. Malas banget." "Harusnya kamu nggak perlu ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD