Sejak mengenal kepribadian Kamelia yang begitu sederhana dan dewasa, serta lebih dekat dengan keluarganya aku mulai merasakan perubahan meski tak banyak. Ada banyak pelajaran dan pengalaman baik yang sebelumnya tak kudapati. Karena itulah, aku ingin membuka hati untuk Kamelia dan mulai mencintainya atau entahlah mungkin menganggumi. Aku sengaja membelikannya sebuah ponsel untuk memudahkannya dalam berkomunikasi denganku ataupun Ayah. "Apa kau sudah berkemas?" aku memasuki kamar gadis itu dan melihatnya yang tengah menatap langit di balkon kamar. Gadis itu berbalik menatapku, lalu tersenyum tipis "Memangnya kita ingin kemana?" Kamelia berjalan mendekat "Kerumah Mama dan Papa." Raut wajahnya sulit di tebak, tapi dia tetap mengangguk "Aku pikir Mr. akan keluar kota?" "Itu masih bebe