Jujur saja, aku mulai merasa tak nyaman dengan keberadaan kak Tiara dan Jesika. Mereka seakan benar-benar membenciku dan bersikap rubah. Mencoba menghindar saat mereka bersama Mr. Brayen karena tak ingin mengganggu kemesraan mereka. Kehadiranku dalam rumah tangga mereka adalah pemecah. Meski pernikahan ini tak kudambakan. Tetap saja merasa tak enak dengan mereka ketika Mr. Justru seakan membelaku. Walaupun aku tak sabar jika mereka menuduhku perusak dan menjauhkanku dengan Mr. Brayen. Sungguh, aku ingin hari itu segera tiba. Atau setidaknya Mr. menjadi benci denganku karena mereka. Ya Tuhan, benar-benar menyedihkan kisahku ini. Apalagi kak Tiara dan Jesika pulang dengan keadaan marah karena di usir dan dapat ancaman dari Mr. Brayen. Mereka seakan-akan tak mendapatkan tempat di hati pri