Perjalan Ke Restoran Reuni SMA

1619 Words
"Hey Lestari, bagaimana? kau sudah siap atau gak?" pekik Aurel dari ruang tengah. "Iyah bentar lagi Rel ..." pekik Lestari dari dalam kamar. "Cepatlah! nanti kita terlambat, lagian kau terlalu lama berdandan sih!" ucap Aurel. Lalu tak lama kemudian Lestari pun keluar dari kamar dan ia juha sudah siap untuk pergi. "Cusss kita pergi Rel," ucap Lestari. "Bener nih kau dah siap? nanti balik lagi capek loh ... lagian aku malas balik lagi ke sini," ucap Aurel. "Hmm .... ?? keknya udah deh Rel, yah keknya udah siap," ucap Lestari merasa sudah beres. "Yakin? pikir-pikir dulu deh nanti takutnya kau lupa aku yang capek!" ucap Aurel malas. "Hmmm .... iyah yakin Rel," ucap Lestari yakin tidak akan balik lagi. "Yasudah ayuk, nanti kita telat lagi datang ke Restoran itu, takutnya kawan kita nungguin kita," ucap Aurle. "Ihhh! iyah Aurel ku sayang .... aku juga gak kesabaran mau jumpa sama kawan sekelas dulu waktu SMA tuh, apa lagi sih Dion kawan aku yang selalu lengket sama ku tuh! masih ingatkan?" ucap Lestari tak kesabaran. "Iyah aku masih ingat kok, kan dia selalu sama mu yah'kan?" ucap Aurel. "Nah tuh bener, makanya aku juga gak kesabaran atuhhh! yuk'lah jangan lama-lama nanti mereka nungguin kita kelamaan lagi," ucap Lestari ingin cepat sampai di sana. "Isshh! iyah Lestari sabat donk!" ucap Aurel. Lalu mereka berdua pun pergi ke pasar untuk mencari taksi, tak lama kemudian taksi pun muncul, Lestari dan Aurel pun memanggipnya taksinya dan taksi pun berhenti, tanpa basa-basi lagi mereka langsung masuk ke dalam taksi itu. "Ini mau kemana yah Mba?" tanya bapak tukang taksi itu. "Hmmm ... ke Restoran Purnama itu yah Pak," ucap Aurel. "Pak jalannya cepattan dikit boleh Pak? hihihi ... karna aku musti cepat sampai ke sananya Pak," ucap Lestari tak kesabaran untuk sampai ke Restoran itu untuk bertemu kawan masa SMA'nya itu. Lalu Taksi pun berjalan, Lestari dan Aurel sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Aurel memainkan handphone miliknya dengan kaca mobil taksi yang sengaja ia buka supaya udara masuk dan tidak kepanasan. Sedangkan Lestari memainkan hanphone miliknya tanpa membuka kaca mobil taksi itu, karna apa? karna Lestari malas untuk membuka kaca mobil taksi itu, lagian Lestari berfikir bahwa satu kaca mobil taksi yang terbuka sudah bisa. Tiba-tiba saja mobil taksi itu berhenti dan Lestari yang merasakan mobil taksi itu berhenti pun bertanya pada Bapak pengemudi mobil taksi itu. "Pak kenapa mobilnya berhenti?" tanya Lestari tanpa melihat ke depan karna malasnya. "Mba gak bisa lihat kalau di depa itu lampur merah?" ucap Bapak tukang taksi itu sembari menunjukkan lampu merah itu. Lalu Lestari pun merasa malu karena memang benar saja bahwa sekarang sedang lampu merah. Sedangkan Aurel sudah tau saat mobil berhenti dan apa penyebabnya dan ternyata karna lampu merah. "Eh?? iyah maaf yah Pak, tadi Lestari gak lihat ke depan karna terlalu fokus main handphone punya Lestari Pak, Hihihi ..." cengingisan Lestari saat sudah tau bersalah kepada Bapak tukang taksi itu tadi. "Makanya Mba jangan terlalu fokus sama handphone Mba," ucap Bapak tukang taksi itu memperingati Lestari. "Iyah sih Pak maaf atuh!" ucap Lestari cemberut. "Apa kata Bapak itu bener Lestari, kau harusnya jangan terlalu fokus ke handphone," ucap Aurel mendukung Bapak tukang taksi itu. "Ihhh .... kan Lestari dah minta maaf dan udah ngaku salah sih Aurel!" ucap Lestari cemberut. "Makanya sebelum memarahi orang itu musti lihat-lihat dulu keadaan atuh Lestari .... jangan asal memarahi orang aja taunya kali ...!" ucap Aurel sembari menggelengkan kepalanya dengan mata yang melihat Lestari. "Ishh ... iyah, yasudah Pak tolong jalannya di percepat yah Pak nanti setelah lampu merah yah Pak," ucap Lestari memberitau. "Iyah kok Mba, Mba'nya tenang aja di situ, duduk manis aja Mba biar makin cakep," ucap Bapak tukang taksi itu. "Ihh Bapak ini masih bisa menggombal aja Pak," ucap Lestari. "Hey Lestari, bagaimana? kau sudah siap atau gak?" pekik Aurel dari ruang tengah. "Iyah bentar lagi Rel ..." pekik Lestari dari dalam kamar. "Cepatlah! nanti kita terlambat, lagian kau terlalu lama berdandan sih!" ucap Aurel. Lalu tak lama kemudian Lestari pun keluar dari kamar dan ia juha sudah siap untuk pergi. "Cusss kita pergi Rel," ucap Lestari. "Bener nih kau dah siap? nanti balik lagi capek loh ... lagian aku malas balik lagi ke sini," ucap Aurel. "Hmm .... ?? keknya udah deh Rel, yah keknya udah siap," ucap Lestari merasa sudah beres. "Yakin? pikir-pikir dulu deh nanti takutnya kau lupa aku yang capek!" ucap Aurel malas. "Hmmm .... iyah yakin Rel," ucap Lestari yakin tidak akan balik lagi. "Yasudah ayuk, nanti kita telat lagi datang ke Restoran itu, takutnya kawan kita nungguin kita," ucap Aurle. "Ihhh! iyah Aurel ku sayang .... aku juga gak kesabaran mau jumpa sama kawan sekelas dulu waktu SMA tuh, apa lagi sih Dion kawan aku yang selalu lengket sama ku tuh! masih ingatkan?" ucap Lestari tak kesabaran. "Iyah aku masih ingat kok, kan dia selalu sama mu yah'kan?" ucap Aurel. "Nah tuh bener, makanya aku juga gak kesabaran atuhhh! yuk'lah jangan lama-lama nanti mereka nungguin kita kelamaan lagi," ucap Lestari ingin cepat sampai di sana. "Isshh! iyah Lestari sabat donk!" ucap Aurel. Lalu mereka berdua pun pergi ke pasar untuk mencari taksi, tak lama kemudian taksi pun muncul, Lestari dan Aurel pun memanggipnya taksinya dan taksi pun berhenti, tanpa basa-basi lagi mereka langsung masuk ke dalam taksi itu. "Ini mau kemana yah Mba?" tanya bapak tukang taksi itu. "Hmmm ... ke Restoran Purnama itu yah Pak," ucap Aurel. "Pak jalannya cepattan dikit boleh Pak? hihihi ... karna aku musti cepat sampai ke sananya Pak," ucap Lestari tak kesabaran untuk sampai ke Restoran itu untuk bertemu kawan masa SMA'nya itu. Lalu Taksi pun berjalan, Lestari dan Aurel sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Aurel memainkan handphone miliknya dengan kaca mobil taksi yang sengaja ia buka supaya udara masuk dan tidak kepanasan. Sedangkan Lestari memainkan hanphone miliknya tanpa membuka kaca mobil taksi itu, karna apa? karna Lestari malas untuk membuka kaca mobil taksi itu, lagian Lestari berfikir bahwa satu kaca mobil taksi yang terbuka sudah bisa. Tiba-tiba saja mobil taksi itu berhenti dan Lestari yang merasakan mobil taksi itu berhenti pun bertanya pada Bapak pengemudi mobil taksi itu. "Pak kenapa mobilnya berhenti?" tanya Lestari tanpa melihat ke depan karna malasnya. "Mba gak bisa lihat kalau di depa itu lampur merah?" ucap Bapak tukang taksi itu sembari menunjukkan lampu merah itu. Lalu Lestari pun merasa malu karena memang benar saja bahwa sekarang sedang lampu merah. Sedangkan Aurel sudah tau saat mobil berhenti dan apa penyebabnya dan ternyata karna lampu merah. "Eh?? iyah maaf yah Pak, tadi Lestari gak lihat ke depan karna terlalu fokus main handphone punya Lestari Pak, Hihihi ..." cengingisan Lestari saat sudah tau bersalah kepada Bapak tukang taksi itu tadi. "Makanya Mba jangan terlalu fokus sama handphone Mba," ucap Bapak tukang taksi itu memperingati Lestari. "Iyah sih Pak maaf atuh!" ucap Lestari cemberut. "Apa kata Bapak itu bener Lestari, kau harusnya jangan terlalu fokus ke handphone," ucap Aurel mendukung Bapak tukang taksi itu. "Ihhh .... kan Lestari dah minta maaf dan udah ngaku salah sih Aurel!" ucap Lestari cemberut. "Makanya sebelum memarahi orang itu musti lihat-lihat dulu keadaan atuh Lestari .... jangan asal memarahi orang aja taunya kali ...!" ucap Aurel sembari menggelengkan kepalanya dengan mata yang melihat Lestari. "Ishh ... iyah, yasudah Pak tolong jalannya di percepat yah Pak nanti setelah lampu merah yah Pak," ucap Lestari memberitau. "Iyah kok Mba, Mba'nya tenang aja di situ, duduk manis aja Mba biar makin cakep," ucap Bapak tukang taksi itu. "Ihh Bapak ini masih bisa menggombal aja Pak," ucap Lestari. "Udah deh Pak fokus aja sama jalanan," ucap Lestari lagi. "Iyah deh Mba," ngalah Bapak tukang taksi itu. Saat Lestari dan Bapak tukang taksi cekcok, Aurel masiu fokus dengan handphone miliknya itu. Tiba-tiba saja ada kereta keren yang berhenti pas di samping mobil taksi mereka, lebih tepatnya di samping kaca mobil taksi yang terbuka itu. Entah kenapa orang yang menaikki kereta keren itu malah melihat wajah Aurek terus, Aurel tidak sadar bahwa lelaki berkereta itu sedari tadi melihat dirinya. Saat Aurel menghadapkan wajahnya ke arah kaca yang terbuka, otomatis wajah mereka berdua saling tatap menatap. Aurel terkejut saat lelaki yang berkereta itu melirik dirinya, walau Aurel sudah menyadari bahwa lelaki itu melihat dirinya sedari tadi, walau begitu entah kenapa lelaki itu tidak berhenti melihat wajah Aurel. Kebingung Aurel pun langsung menutup kaca itu dengan cepat takut lelaki itu punya rencana yang jahat kepada Aurel. "Apaan nih? kenapa dia terus lihat aku? ahk! aku tutup aja kacanya biar dia gak bisa lihat aku terus," batin Aurel. Lalu ia pun menutup kacanya dengan secepat kilat, saat Aurel sudah menutup kacanya Lestari langsung bertanya. "Rel? kenapa kacanya di tutup? kan panas di sini sih Rel," ucap Lestari berkomentar karena Aurel menutup kaca mobil taksi itu. "Hmm ....?" pikir Aurel. "Lebih baik aku gak usah kasih tau sama Lestari tentang tadi, nanti takutnya Lestari khawatir sama ku, aku gak mau bikin Lestari merasa khawatir," batin Aurel berfikir. "Aurel? Rel? ada apa? apa ada masalah? atau apa?" tanya Lestari sembari menatap tajam Aurel. Lalu tak lama kemudian lampu merah pun berlalu, mobil taksi itu pun berjalan dan Aurel pun merasa lega bahwa ia bisa selamat dari tatapan lelaki yang tak jelas asal usulnya itu. "Hah! syukurlah taksinya jalan," batin Aurel lega sekali. "Rel?" panggil Lestari lagi karena Aurel tidak mendengarkan dirinya dan malah bengong sendiri. "Ehh? iyah Lestari? ada apa? tadi kau ngomong apaan?" tanya Aurel. "Ahk! sudahlah, lupakan saja sepertinya aku aja yang merasa seperti itu, kau saja tampak bahagia, huh! menyebalkan sekali kau ini!" ucap Lestari malas. "Hmm? hehe ... yaudah fokus aja tuh lagi sama handphone'nya, kalau aku sih gak usah di hiraukan, aku baik-baik aja kok selama aku bersama Lestari, xixixi ..." gombal Aurel yang dapat membuat Lestari tersenyum. "Ishh! apaan sih Aurel?" ucap Lestari merasa malu dengan perkataan Aurel tadi barusan. Bersambung .... Instagram : Wndy_Pgbn
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD