Chapter... 5 : Nona Muda Klan Yan

1130 Words
“Tuan, di sini adalah wilayah sumber daya dengan kualitas terbaik. Berbanding lurus dengan harganya yang mahal. Jika mencari sumber daya normal itu berada di lantai satu dan dua.” Leng Xu dan Lin Yu baru saja naik ke lantai tiga, tapi petugas Asosiasi Sumber Daya tidak menyambut mereka dengan baik. Perkataannya seolah memandang mereka rendah. “Tidak seharusnya kita datang ke lantai tiga. Bagaimana jika kita kembali ke lantai dua?” ajak Lin Yu kepada Leng Xu. Sebagai pendududk Kota An ia jelas tahu tentang peraturan tidak tertulis dari Asosiasi Sumber Daya. Lantai tiga hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas, bukan larangan tapi itu berdasar pada harga setiap sumber daya yang relatif di luar jangkauan. Leng Xu melirik Lin Yu sekilas, kemudian kembali menghadap petugas yang menjaga di pintu masuk lantai ketiga. “Kami ingin membeli sumber daya, apa kau akan menghalangi?” Petugas itu tersenyum sinis, “Tentu saja tidak tuan. Tapi alangkah baiknya seseorang bijak dalam bertindak agar tidak mempermalukan diri sendiri.” Lin Yu berusaha membujuk Leng Xu agar kembali ke lantai dua, tapi Leng Xu yang mengetahui seberapa banyak kekayaan dalam cincin penyimpanannya tetap bergeming dan berniat melangkah lebih jauh. “Ayo,” Seperti mengandung kekuatan magis, Lin Yu masuk dengan patuh mengikuti langkah kaki Leng Xu. “Tenang saja,” Seperti tahu bahwa Lin Yu dalam keadaan cemas, Leng Xu berusaha menenangkannya. “Pilihlah sumber daya yang kau inginkan, aku akan membayarnya.” Sontak Lin Yu menyatukan keningnya dengan ragu. “Ti-tidak, aku hanya mengantarmu.” Lin Yu mengikuti kemanapun Leng Xu melangkah, mengambil satu per satu sumber daya tanpa kesulitan. Dari sini Lin Yu tahu jika pria di depannya benar-benar memiliki kekayaan. Bahkan sudah lebih dari sepuluh jenis sumber daya dengan kategori langka masuk ke dalam cincin penyimpanannya. “Jika kau memiliki barang incaran katakan saja, aku akan membelinya untukmu.” Lin Yu merasakan perasaan yang hangat dari sosok Leng Xu, tanpa ragu dia mengangguk dan menyetujui keinginan Leng Xu yang ingin membelikannya sesuatu. “Tapi yang aku inginkan bukan barang dari lantai ini, itu berada di lantai empat.” Leng Xu mengerutkan kening, “Lantai empat?” Melihat perubahan ekspresi Leng Xu yang sangat cepat Lin Yu menjadi ragu untuk mengatakannya. “Sepertinya tidak jadi. Mendadak aku tidak lagi menginginkannya.” Namun Leng Xu malah tersenyum, “Tidak, karena telah berkata maka aku akan menyanggupinya. Ayo kita ke lantai empat.” Di lantai empat… “Yang aku inginkan adalah pill kultivasi tingkat sembilan, harganya tidak kurang dari belasan ribu lembar uang kertas. Jika menurutmu terlalu mahal maka kita kembali saja. Sungguh aku tidak apa.” “Kita lihat-lihat dulu,” mendengar ini Lin Yu pun mengangguk. Meski ia sangat membutuhkan pill kultivasi tingkat kesembilan untuk menerobos tingkat petarung dewa pemula bintang sembilan, ia tidak bisa memaksa Leng Xu untuk membelikannya. Mereka berdua berkeliling di lantai empat. Entah kebetulan atau kesialan, mereka kembali dengan Yan Xu’er beserta anteknya. “Hei … Kenapa bisa dua orang ini berada di sini?” ucapnya dengan sengaja mengeraskan suara. Semua pengunjung yang ada di lantai empat pun mengalihkan perhatian kepada Leng Xu dan Lin Yun. Leng Xu berusaha tetap tenang, begitupun engan Lin Yu. “Sebenernya apa masalahnya terhadap kita?” Dengan pasrah Lin Yu mengangkat kedua bahunya, “Kita abaikan saja, dia memang suka mencari masalah. Bahkan jika dia melihatku, sudah dipastikan dia akan mengejek dan menghinaku.” Lin Yu tersenyum kecut. bukan hanya Klan Lin yang mengetahui tentang penampilannya, tapi juga seluruh kota. Hinaan dan makian bukan suatu yang aneh untuknya. “Dasar kurang ajar! Beraninya kalian mengabaikanku, aku akan buat kalian menyesal.” Yan Xu’er sangat marah. Dia hampir meluapkan kekuatannya yang ada di tingkat petarung dewa pemula bintang tujuh. “Nona Muda engkau harus menahannya. Sebelumnya kita telah mendapat teguran dari Manager Meng, jika mengulanginya maka besar kemungkinan kita akan dilempar keluar.” Mendengar perkataan pengawal di belakangnya, spontan Yan Xu’er menarik nafas dalam menenangkan dirinya. Jika sampai menyinggung Manager Meng maka hanya ada nasib buruk baginya. Bukan hanya untuknya pribadi tapi juga Klan Yan. Huft… Yan Xu’er menarik nafas kembali, sedikitnya is sudah agak tenang. “Mari kita ikuti mereka. Aku yakin mereka hanya berlagak dan tidak membeli apapun.” Sebagai salah satu genius dalam generasinya ia memiliki temperamen yang buruk. Lin Yu hanya memperhatikan dengan ekor matanya, menuju ke tempat pill kultivasi berada. Meski dalam kekuatan ia lebih tinggi satu tingkat dibandingkan dengan Yan Xu’er, tapi di Kota An tidak ada yang mengetahui basis kultivasinya. Semua menganggapnya sebagai sampah. Terlebih dengan penampilannya, julukan si buruk rupa telah melekat kepadanya. “Mereka menuju ke tempat pill kultivasi. Benar-benar tahu tempat yang menyimpan harta berharga.” Senyum di wajah Yan Xu’er semakin mengembang, dia dan beberapa orangnya mengekor diam-diam. Sementara itu Leng Xu dan Lin Yu tentu tahu ada sekelompok orang yang mengikutinya, tapi mereka bersikap biasa dan mengabaikan keberadaan Yan Xu’er serta orang-orangnya. Namun ketika Leng Xu menunjuk ke sebuah pill tingkat kesembilan Yan Xu’er tidak bisa menahan dirinya untuk mencela. “Kalian berdua tidak perlu lagi berlagak, harga pill itu mencapai angka puluhan ribu. Segeralah pergi dan jangan mempermalukan diri sendiri.” Bersama dengan itu petugas yang berjaga di lantai empat melakukan pengamatan. “Eh … Nona Muda Yan?” Tidak sama seperti Manager Meng, petugas di lantai empat memiliki sikap menjilat. Karena lantai empat yang datang hanya orang-orang berlatar belakang ia memanfaatkan tugasnya untuk menjain hubungan dengan banyak kekuatan besar. “Petugas Kim, kebetulan sekali engkau datang. Dua orang ini hanya berkeliling di lantai empat, mereka tidak mungkin membeli karena tidak memiliki cukup kekayaan. Lebih baik kau usir saja agar tidak sesak ruangan sempit ini.” Kim Jian—petugas lantai keempat—menelisik Leng Xu dan juga Lin Yu yang tampak meragukan. Jubah yang lusuh sangat menggambarkan seorang yang tidak mampu. “Kalian berdua cepat pergi, kalian tidak diterima di sini!” usir pria paruh baya tersebut. Yan Xu’er tersenyum puas, menampilkan ekspresi sinis. “Kenapa hanya diam? Cepat pergi.” Kim Jian mencoba mendorong Lin Yu. Tapi sebelum tangannya menyentuh tubuh Lin Yu, Leng Xu menangkap pergelangannya. “Apa yang akan kau lakukan?” Mata Leng Xu menatap tajam pada Kim Jian, juga pada Yan Xu’er. Aura mencekam sangat dapat dirasakan, seketika wajahnya yang berani tanpa keraguan berubah pucat lesu. “Ka-kau tahu siapa aku?! Cepat lepaskan.” Leng Xu mendengus, menghempaskan tangan Kim Jian. “Aku tidak peduli siapa kau. Jangan bertindak semaumu hanya karena kau memiliki kekuasaan. Percaya atau tidak aku dapat membunuhmu.” Kim Jian meneguk ludah dengan kasar, meski tidak bisa melihat wajah sosok pria di depannya dengan jelas ia benar-benar ketakutan. “Sial! Aku adalah petarung dewa bumi bintang dua, tapi tidak berdaya di hadapannya.” Pria setengah baya itu menggertakkan gigi. Berusaha melawan dengan mengerahkan Qi tapi tetap tidak mampu melakukannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD