“Udah puas nangis nya?” Niko masih memegang kotak tisu dan sesekali merapikan poniku yang berantakan. “Belum masih pengen nangis lagi” Ucapku masih terisak sambil menarik dua lembar tisu dan menyusut ingus ku entah untuk yang keberapa kalinya.Tapi tunggu! Ini dimana? Aku melihat ke sekeliling. Aku berada di ruangan dengan d******i hitam putih, perabot elektronik lengkap dan penataan ruang yang luar biasa maskulin. Aku melotot ke arah Niko yang terlihat sedikit prihatin melihat keadaanku. Dia menatapku heran seolah mengatakan “Ada apa?” “Lo bawa gue kemana Alien?" Ucapkku sarkas. “Ini apartemenku , kan aku udah bilang berapa kali sebelum kita kesini.”Giliran aku yang menatapnya bingung. “Masa sih?” Dia memutar bola matanya malas. “Kamu ini sepertinya je