Madilyn dan ayahnya baru tiba di restoran sepuluh menit yang lalu setelah melewati pergolakan yang panjang dalam hatinya, saat memutuskan akan datang ke acara makan malam ini atau tidak. Marlov menyerahkan pada Madilyn memilihkan menu makanan yang akan dinikmatinya malam ini. Sebelum kemudian dia mencium aroma parfum yang asing tapi cukup melekat dalam indera penciumannya karena belum lama ini pernah mencium aroma yang sama. “Selamat malam. Saya belum terlambat, kan?” Bersamaan dengan itu Marlov bangkit dari kursi dan menyodorkan tangannya ke seberang meja, tempat Saveri kini sedang berdiri tepat di samping Madilyn yang sedang duduk sambil memilih menu makanan untuk ayahnya. “Selamat malam. Perkenalkan saya Marlov Advic, ketua Advic Foundations,” ujar Marlov dengan ramah. Mendengar