15. Sebuah Tamparan

1121 Words

Sejak semalam Saveri menjadi pendiam. Kalau biasanya dia hanya diam tapi tetap merespon dengan baik apa pun yang dibicarakan oleh Dafhina, kali ini tidak. Dia tampak lebih murung dari biasanya. Setelah sampai di rumah tadi malam yang dilakukan Saveri adalah buru-buru mengganti pakaian yang dikenakannya dalam acara lelang dengan piyama sebelum akhirnya dia menenggelamkan tubuhnya di atas ranjang. Namun meski dia mencoba untuk terlelap, rasa kantuk itu tidak datang juga. Dini hari dia memutuskan meninggalkan kamarnya dengan Dafhina untuk tidur di ruang kerjanya. Semalam suntuk dia menghabiskan waktu untuk melamun, merenung dan meratapi penyesalannya yang kurang gigih lagi dalam mencari Madilyn waktu itu. Saveri sama sekali tidak memedulikan tatapan penuh curiga yang ditunjukkan secara tera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD