Efek dari DM IG si tuan muda Smith membuatku jadi berseri seri begitu pagi datang.Alarm aja kala cepat berbunyi dengan aku bangun.Aku langsung mandi dan tidak ada acara ngulet ngulet dulu di kasur.
“Nad….bangun….”suara bunda tepat aku keluar kamar mandi.
Bunda melongo.
“Tumben……”komen bunda.
“Aku kan ga begadang nonton youtube bun,jadi ga telat deh”jawabku sambil cengar cengir.
Bunda tertawa pelan.
“Okey…..bunda tunggu di bawah.Nasi goreng plus ayah ganteng udah nunggu”pamit bunda.
Aku mengangguk sambil tertawa.Iyalah ayah ganteng,ayah sultan!!,sama kaya bunda yang cantik,kan bunda sultan.Trus aku juga cantik karena punya ayah ganteng dan bunda cantik,kan aku putri sultan.Yakan???
Aku bergegas pakai baju seragamku dan sempat ragu untuk pakai lipblam atau tidak.Tapi akhirnya aku pakai juga.
“Lah perawan bunda udah bangun”ledekku pada bang Brie yang sudah muncul di meja makan padahal masih setengah 6 pagi.
Bunda tertawa.
“Gue laper Nad,semalaman ga tidur.Bang Andra kasih gue kerjaan,dia nya malah molor”keluh bang Brie.
“Poor you”ejekku sambil duduk di sebelah bunda.
Baru aku mau menyuap nasi gorengku.
“Bibir elo ngapa??,makan gorengan,emang udah ada yang jual??”goda bang Brie sambil tertawa.
Aku terbelak.
“Bun!!,abang tuh resek”keluhku pada Bunda.
Bunda menggeleng pelan.
“Brie….biar aja adikmu kan perempuan”bela bunda.
Bang Brie makin tertawa.
“Aneh aja lihat bibir Nad Nad pake lipstick,biasanya belepotan coklat”sanggah abangku.
“Hei!!,perawan kaya elo mesti nya bisa bedain mana lipstick mana lip blam.Heran”keluhku sambil mulai menyuap.
Bang Brie ngakak.
“Elo mau sekolah apa mau ngeceng?”godanya lagi.
Aku langsung cemberut.
“Bun…..”rengekku pada bunda.
“Sudah Brie…..goda adikmu trus….biar dia nikmatin masa remajanya”kata ayah.
Bang Brie langsung mingkem.Aku memeletkan lidahku meledeknya dan dia langsung terbahak.Setelah itu kami tenang makan.
“Aku jalan dulu !!”pamitku bangkit dan mencium pipi ayah dan bunda dan menoyor kepala abangku.
“Ga sopan!!”protesnya.
Aku tertawa.
“Kamu sama supir Nad?”tanya ayah.
“Yoi!!,ayah santai aja sama bunda di rumah,suruh kerja tuh perawan biar mulutnya ga julid”jawabku.
Bang Brie terbahak di ikuti ayah dan bundaku dan aku berlalu keluar rumah menuju sekolah di antar supir.Kasihan juga kalo minta ayah antar.macet banget pas pulang antar aku.
Kedua sobat ajaibku belum datang begitu aku sampai kelas.Aku jadi punya kesempatan melihat DM IG si tuan muda,tapi aku ga punya keberanian untuk mengirim pesan lagi.Jadilah aku seperti orang gila yang stalker akun IG nya.
Pantes akun IG dengan foto foto langit dari jendela kamar doang aja,followernya banyak.Mereka pasti tau kalo itu akun IG tuan muda Smith.
“Wuih…..Markonah udah datang”suara Pipit di ikuti Opie.
Aku tertawa.
“Ngelindur Nad?”tanya Opie sadis.
Aku tertawa lagi.
“Happy amat…..something happen nih”komen Pipit sambil duduk di bangkunya.
“Yoi…gue mau bagi berita maha penting”jawabku.
Pipit dan Opie saling menatap lalu focus menatapku.
“Soal?”tanya Opie.
“Penasaran ga?”tanyaku.
Pipit dan Opie menggeleng.
“Sialan!!”umpatku balik badan lagi menghadap muka kelas.
Mereka tertawa lalu bangkit merubungku.
“Baper….buruan ada apa?”tanya Pipit.
Aku senyam senyum lagi.Lagi happy mah mana mungkin baper lama lama.
“Apaan nih,akun IG kok fotonya langit sama kamar doang”komen Pipit saat melihat layar handphoneku.
“Coba lihat!”rebut Opie.
Aku tertawa saat melihat Opie mengerutkan dahinya.
“BSM?”cetus Opie.
“b**m kali?”cetus Pipit.
Aku tertawa.
“Boy Sebastian Smith….IG si tuan muda ya Nad?”tanya Opie cerdas.
Aku bersorak.
“Serius?”tanya Pipit merebut handphoneku lagi dari Opie.
“Iya……ga caya”jawabku.
“Apa pentingnya?”tanya Opie.
“Buka Dm gue?”perintahku.
Mereka antuasias melihat DM IG ku.
“Yap….jadi dia sebelumnya udah stalker IG gue sampe semalam dia follow gue trus gue DM karena sadar BSM itu kaya nama dia.Eh ternayata benar”jelasku pada mereka berdua yang tengah menatapku.
Mereka berdua tergelak.
“Tuan muda kejerat juga pesona Syahreza”komen Pipit.
Aku tertawa.
“Trus elo mau apa?”tanya Opie
Aku menggeleng
“Ga mau apa apa sih”jawabku.
“Itu mah bakalan lama elo jadiin dia pacar Nad,trus kapan dia kita siksa”keluh Opie.
Aku jadi terbahak.
“Santuy bu haji….main cantik,masa elo mau gue nembak dia lagi?”tanyaku.
Opie terbelak.
“Awas aja elo begitu,ogah sih gue berteman sama elo”ancam Opie.
“Iye…..”jawabku.
Obrolan kami terjeda karena bel masuk berbunyi.Kami belajar dengan tenang sampai pulang sekolah,lalu kedua sobat ajaibku menemaniku ke sekertariat OSIS untuk menyerahkan program kerja yang aku buat.Mereka memang setia kawan,duduk nunggu di luar aja mau kok,sementara aku presentasi di depan pengurus OSIS.
“Dana buat bayar pelatih tarinya?”tanya sekertaris OSIS lagi lagi menyerangku.
“Ayah saya yang cover kak”jawabku.
Dia terlihat memutar matanya.
“Sultan!!’cetusnya dengan nada mengejek.
Semua jadi ikutan tertawa.Aku hanya tersenyum,untuk apa tersinggung.Ayahku memang sultan.
“DO IT NAD!!”cetus ketua OSIS dan itu final karena yang lain tidak ada yang berani bersuara lagi.
Aku tersenyum penuh kemenangan.Nadine di lawan.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah aku mengumpulkan semua peserta audisi karena anggota cheers memilih mendukung Monic jadi tidak ikut berkumpul di lapangan basket indoor.
Aku di temanin dua sobatku yang memilih duduk di bangku penonton sambil makan dan minum.Boy juga ada di antara anak anak basket yang sibuk latihan di setengah bagian lapangan basket.Lapangan jadi di bagi dua.
“Jadi kita semua lolos audisi Nad?”seru Najwa yang suka di panggil Wawa.
Dia teman sekelasku yang ikutan audisi juga.Aku mengangguk menjawab pertanyaan Wawa.
“Yap semua lolos dan sebagai gantinya kalian mesti setuju latihan keras di bantu sama pelatih dari sanggar tari gue dan pelatih tari modern dance juga.Kita bakal tampil di pertandingan basket antar SMU sekaligus lomba cheers antar SMU juga.Jadi siapa yang merasa tidak sanggup,silahkan mengundurkan diri,gue ga bakal marah”jawabku .
Mereka berdeung.
‘LANJUT NAD!!!SEMANGAT!!’seru Wawa lagi.
Aku tertawa,mungkin karena kami sekelas,jadi Wawa merasa akrab denganku.Aku suka dia yang seperti ini.membuatku jadi mudah untuk mendekatkan diri dengan 20 orang yang lain.
Akhirnya dari kesepakatan,di putuskan kami akan latihan seminggu tiga kali di jumat pulang sekolah,sabtu pagi dan minggu pagi agar tak mengganggu jam sekolah.Setelah itu aku membubarkan mereka sambil menunggu pelatih modern dance yang datang terlambat.Aku mesti ngebut berlatih koreografie dengan dua pelatih tari ini.
“Aduh sista….sory aike lambreta,jekardah macetos,mana haredaung”cetus si pelatih tari pria gemulai.
Lapangan seketika hening mendengar cara dia bicara.Aku yang mengulum senyum menghampirinya.
“Hai ,gue Nadine”sapaku mengulurkan tangan.
“Hai…..paripurna gini….Monic menong sista???eike ga look look Monic di sejauh mata eike memandang….ga terpampang nyata kiye”jawabnya menyambut uluran tanganku.
Aku jadi terbahak berdua teman ajaibku.
“Hadeh species langka ini”komen Pipit.
“Termasuk yang malu maluin bangsa dan Negara ga sih??”bisikku.
Opie malah ngakak.
“Ga lah!!,justru orang kaya dia ini multi talenta”jawab Opie.
Dan benaran terbukti begitu Mince begitu dia mau di panggil,padahal namanya Minto,begitu aku ajak diskusi bersama pelatih Tariku dari sanggar kak Ocha,Mince bisa dengan cepat sanggup memadu padankan gerak tari modern dan kak Tria memasukan gerak tari tradisional seperti tari saman,lenggang nyai dan sedikit jaipong.Aku sih puas banget.Kedua temanku juga tepuk tangan dengan meriah begitu aku,kak Triad an Mince berhigh five karena berhasil menciptakan koreografi baru untuk ekskul cheers.Aku tinggal berlatih keras untuk benar benar menguasai koreo tari hasil ciptaan kami bertiga,karena kedua pelatih tari tidak mungkin bisa datang terus untuk berlatih.
Kejadian mengejutkan terjadi saat aku selesai ganti baju dan keluar dari toilet wanita.Semua toilet di sekolahku memang merangkap kamar ganti baju untuk murid murid ganti baju olahraga atau ekskul,jadi toiletnya luas.
“Ngapain lo?”tanyaku pada Boy yang berdiri di luar toilet wanita.
Dia tertawa pelan lalu mendekat ke arahku,dua temanku sampai berhenti untuk mendekat dan berdiri tak jauh dari Boy yang berdiri berhadapan denganku dengan cukup dekat.
“Jutek amat!!”komennya karena aku tolak pinggang di hadapannya.
Aku mengangkat daguku.
“Buruan ada apaan?,gue mau balik,cape banget,jangan ngajak gue berante sekarang”jawabku.
Aku langsung merona saat Boy malah mengusap rambut.
“Tau gue elo cape,pulang ya!!,tapi elo akan dulu.Gue mau traktir elo di kantin tapi udah tutup karena udah sore.Jadi…..”jawabnya menggantung karena dia berhenti mengusap rambutku dan tangannya ganti membuka resleting tasnya.
“Apaan nih??”tanyaku pada amplop tertutup yang Boy sodorkan
Boy tersenyum dan aku merona lagi.
“Voucher akan buat elo,ajak teman teman elo makan juga ya,biar elo ga sendiri”jawab Boy.
Aku terbelak.
“Gue baik hati lo sama elo,masa elo pelototin gue.Udah buruan makan ya!!”perintahnya tidak sabar karena dia setengah memaksa aku untuk menerima amplop itu.
“Hei!!,elo ga ikut makan??”jeritku karena Boy berlalu begitu saja.
Dia berbalik dan tersenyum.
“Belum waktunya elo sama gue makan bareng!!,tar aja kalo gue ajak elo dinner berdua!!.Sekarang sama teman teman elo dulu.Take your time young lady!!!”pamitnya setengah membungkung lalu meninggalkan aku yang terangnga.
“AW!!!”jeritku karena dua temanku sudah menubruk tubuhku dan merebut amplop di tanganku.
“B aja dong!!”protesku.
Mereka mana perduli.
“Badai……voucher resto all you can eat Nad!!”seru Pipit sambil mengacungkan tiga voucher makan di tangannya.
Aku terbelak.
“Kenapa dia malah manis gini sih??,gimana gue tega nyiksa dia!!”keluh Opie lesu.
Aku dan Pipit jadi tertawa.
“Udah pikirin tar lagi!!,gue laper,kita makan kan Nad??”ajak Pipit.
Aku mengangguk.
“Come on!!!,kita mulai memanfaatkan sedikit duit sultan”ajakku.
Mereka tertawa dan kami berakhir di mall setelah aku menyuruh supir yang menjemputku pulang juga izin pada bundaku.
Keesokan harinya,malah dua bocah ajaib itu menolak menemani sesi latihan.
“Gue sama siapa?”tanyaku.
“Ada si tuan muda.Kalo kita nongkrogin elo trus,gimana tuh tuan muda PDKT,kasihan”jawab Pipit.
“Lagian emak gue ngomel Nad,kan kalo sore gue mesti bantu dia upload dagangan dia di status WA,emak gue kan ga bisa moto tuh makanan dengan artistic”jawab Opie.
Aku jadi manyun.
“Udah sih!!,kan dua hari doang elo latihan bertiga tuh pelatih tari.Jumat kan elo latih semua anggota cheers”kata Pipit lagi.
Aku menghela nafas.
“Temenin gue ganti baju sama Antarin dulu gue ke lapangan basket,tunggu sampe tuh pelatih datang baru kalian pulang”pintaku.
Mereka mengangguk dan menemaniku sampai dua pelatih tari datang.Bete sih,kan anak basket banyak banget,dan semua ga aku kenal,kecuali Boy.Jadi pas pelatih pulang,aku masuk toilet dengan lesu.Ada tiga anak basket putri yang ikutan ganti baju denganku.
“Keren Nad,semoga tahun ini tim cherrs menang kaya tim basket putra”cetus salah satu tim basket putri.
Aku tersenyum.
“Tim putri?”tanyaku.
Mereka bertiga tertawa.
“Mana mungkin menang Nad,kalo latihannya pada malas.Kita bertiga ikut basket karena suka basket,jadi ga ambil pusing bisa menang atau ga”jawab yang lain.
Aku mengagguk.
“Semangat ya Nad,ayo ah balik”ajak yang satu lagi mengajak dua yang lain pulang.
Saat mereka beranjak keluar,aku buru buru membereskan kaos gantiku ke tas lalu keluar toilet.Horor juga sendirian di toilet.
“Boy….”desisku menemukan Boy berdiri lagi di depan toilet putri.
Dia tersenyum lagi.
“Dua teman elo mana?”tanyanya.
Aku menghela nafas.
“Bosen nemenin gue”jawabku.
Kami lalu terdiam.
“Tapi elo tetap semangatkan?”tanyanya.
Aku tertawa lalu mengangguk.
“Semangatlah,apalagi di traktir makan lagi”godaku.
Gantian Boy tertawa.
“Makasih ya,voucher makan kemarin”kataku.
Boy mengangguk.
“Yap…gue mau kasih lagi,tapi ga mungkin biarin elo keluyuran di mall sendirian.Jadi elo pulang aja ya!!,makan di rumah”katanya.
“Kenapa ga makan sama elo?”tanyaku deg deg an.
Boy tertawa.
“Nanti Nad….ada waktunya…kita bakal sering makan berdua kalo udah waktunya”jawabnya.
“Kapan?”tanyaku lalu meringis menyadari kebodohanku.
Boy terbahak.
“Nanti…..udah ayo pulang!!,please…young lady”perintahnya mempersilahkan aku jalan lebih dulu.
Aku merona lalu jalan mendahuluinya.Aku sampai ga berani menoleh ke belakang karena menyadari Boy mengekor satu langkah di belakangku.Aku makin meringis begitu di depan gerbang sekolah.Boy dengan santai gandeng tanganku untuk membantuku menyebrang jalan karena aku bilang supir yang menjemputku parkir di pinggir jalan depan sekolah.Untung Boy tidak menoleh,kalo ga,aku yakin dia akan menemukan wajahku yang memerah.Rasanya perasaanku jadi deg degan ga jelas gini.
“Non Nadine”sapa supirku.
“Antar pulang pak!!kasihan cape!!”kata Boy mengambil alih pintu mobil yang tadi di buka supir.
Aku menggigit bibirku.
“Come on Nad,masuk!!,panas banget,nona muda kaya elo bisa meleleh”perintah Boy.
Aku tertawa menutupi rasa grogiku.
“Makasih!!”jawabku lalu masuk mobil.
Boy menutup pintu mobil dan menunggu pak supir masuk lalu dia berbalik menyebrang jalan lagi.Aku mengawasinya dari balik kaca mobil.
“Pacarnya ya Non?”jeda pak supir.
“Bukan pak!!,temen”elakku.
Pak supir tertawa.
“Saya bisa jaga rahasia Non”jawab pak supir dan dia kelihatan mengulum senyum di kaca tengah mobil.
Aku tertawa dan merasakan lagi perasaan pink pink.Keesokannya terulang lagi.Aku yang merasa perasaan berbunga bunga,sampai aku tak berani cerita pada dua sohibku yang kelihatan sibuk membantuku menyelesaikan tugas sekolah.Aku kan keteteran gara gara latihan trus.Sebagai bentuk dukungan,Opie dan Pipit jadi rela mengerjakan tuga tugas mencatat pelajaran atau PRku.Memang teman pengertian.
Tapi di hari jumat,waktu aku butuh semangat tambahan untuk melatih koreo tari anggota cheers malah Boy tidak terlihat di antara anak basket.Kemana dia??,aku jadi mesti sendirian pas pulang nanti.Mau banget tanya sama anak basket,aku malu.Udah di tolak masa masih nyari Boy.Padahal kan Boy yang jadi deketin aku.Rasanya aku mau banget berubah jadi cewek bitchy kalo kaya gini.Eh gad eh,Opie bisa ngomel soal akhlak pemuda pemudi bangsa yang ideal.
Untung suasana latihan membuat semangatku naik lagi karena melihat antusias peserta latihan yang antusias belajar,aku jadi lupa akan ketidakhadiran Boy.Nelangsa lagi saat aku tidak menemukan minuman dingin yang suka di bawakan ibu kantin,yang aku rasa atas perintah Boy untuk aku dan dua pelatih tari,karena ibu kantin bilang gratis dari sponsor.Hadeh jadi merasa kehilangan gini.
“Nad mau bareng ga?”tegur Wawa begitu dia selesai ganti kaos basahnya dengan yang baru.
Aku menggeleng.
“Gue belum beres beres”tolakku karena perlengkapan perangku masih berhamburan dari dompet penyimpanannya.
“Yakin??,udah sepi loh!!”kata Wawa karena memang tersisa kami berdua di dalam toilet ganti.
“Kalo elo mau tunggu di luar aja,bentar doang sih!!”kataku.
Wawa mengangguk.
“Okey sambil gue telpon jemputan gue”jawabnya berlalu.
Aku hanya mengangguk lalu sibuk membereskan peralatan perangku.Tau kan peralatan perang cewe?.Apalagi kalo bukan handbody,body mist,bedak tabor,parfum,lip blam,dan kawan kawannya.Aku selalu bawa selama latihan,ga lucu kan masa nona muda kaya aku bau badan.
“Bentar Wa!!”jawabku karena aku mendengar pintu toilet terbuka.
“Teman elo udah gue suruh pulang karena gue ada urusan sama elo”
Aku menoleh setelah berhasil memasukkan semua k etas ranselku dan menoleh ke belakangku.
“Kak Monic??”tanyaku kaget menemukan Monic dan lima atau temannya menghadang jalanku.
Dia tertawa mengejek ke arahku lalu melangkah mendekat dengan cara serentak.Aku mundur karena aku merasa ini tidak beres.Satu temannya menyusul setelah mengunci pintu toilet.
“Urusan apa kak?”tanyaku tepat tubuhku menabrak tembok di belakangku.
Monic tertawa lagi dan di ikuti teman temannya yang termasuk sekertaris OSIS.
“Urusan elo sama gue BANYAK!!”bentaknya.
Aku mengerutkan dahiku.
“Misalkan?”tanyaku.
Monic mendekat lalu mencengkram mulutku dengan kedua jarinya.
“Jangan kepedean karena Boy dukung elo lawan gue.Gue ga suka lihat elo makin jumawa karena berhasil jadi ketua cheers”jawabnya.
Aku tertawa lalu mendorong tubuhnya menjauh dariku dengan keras.
“Kurang ajar!!”bentak teman Monic yang berhasil menangkap tubuh Monic.
Aku tertawa lagi.
“Yang kurang ajar dan ga ada akhlak siapa??,gue atau kalian??,jadi senior beraninya keroyokan.Gue ga takut!!”kataku santai.
Mereka serentak mendekat lagi.
“Oya??,masih berani lawan lo,karena elo anak sultan??,gue ga takut”kata Monic.
Aku mengangkat daguku.
“Ga perlu jadi anak sultan buat lawan elo doang sih.Cemen aja main keroyokan gini”jawabku.
Monic menyeringai jahat ke arahku.
“Pegang!!”perintahnya.
Aku terbelak saat empat orang memegang tanganku sementara dua lain berusaha menarik sobek kaos yang aku pakai dan menurutkan celana pendek yang aku pakai.
“BERENTI!!!,TOLONG!!!!”jeritku sambil berusaha berontak tapi aku kalah kuat dengan ke empat orang yang memegangi tanganku dan yang lain berhasil melucuti celanaku dan menarik sobek kaosku.Monic terlihat tertawa dan memoto tubuh setengah telanjangku dengan kamera handphonenya.
“Gue bakal balas!!!”ancamku dengan amarah sudah memuncak di kepalaku.
Mereka malah tertawa lalu melepaskan cekalan tangan mereka.
“Harusnya telenjang lebih bagus kali ya dari pada setengah setengah gini”komen Monic sambil melihat layar handphonenya.
Aku terbelak dan otomatis menutupi dadaku dengan sisa kaos yang masih melekat di tubuhku.Mereka malah tertawa.
“Kalo elo ga mengundurkan diri dari jabatan ketua cheers,gue bakalan sebarin foto setengah telanjang elo di internet”ancam Monic.
Aku menatapnya tajam.
“Sampai elo berani lakuin itu!!,habis lo ma gue!!”ancamku balik.
Aku bisa minta ayahku soal ini,Monic tertawa lagi.
BRAK!!!!,pintu toilet di dobrak menjeda kami.Aku terbelak menemukan Boy terangah menatap kami semua.Aku replek berjongkok karena malu
“ELO!!!!!”bentak Boy pada Monic dan mencengkram lehernya sampai kaki Monic menggantung.
“BOY!!!”cegah teman teman Monic
Boy melepaskan kasar tubuh Monic.
“Gue bakalan aduin ini semua ke polisi!!”ancam Boy.
Mereka semua menegang termasuk Monic yang masih terbatuk.
“Handphone!!”seruku.
Boy menoleh padaku.
“Mereka moto gue!!”lanjutku.
Boy melotot lalu mengeram sambil mengepalkan tangannya.
“KUMPULIN!!!!CEPAT!!!”perintah Boy.
Mereka terbelak lagi.
“Oh ga mau!!,okey!!,gue bakalan panggil semua bodyguard gue biar elo semua di culik dan di perkosa buat balas apa yang elo semua lakuin sama Nadine”ancam Boy sambil mengambil handphone di saku celana jeansnya.
“Cuma handphone Monic Boy”kata si sekertaris OSIS.
“Oya??SEMUA!!tanpa terkecuali!!”perintah Boy keras.
Semua terdiam tak bereaksi.
“Oh….ga takut sama gue”seru Boy mencoba menelpon lagi.
Mereka terbelak lalu serentak mengumpulkan handphone mereka.Boy menerimanya dan semua hanya bisa menatap nanar pada Boy.Boy perlahan mengeluarkan kartu dan memory card dari handphone lalu membuangnya ke WC lalu menyiramnya.Mereka terlihat menahan nafas karena setelah itu,Boy membanting semua handphone ke lantai toilet dan menginjaknya sampai hancur.
“Handphone gue…….”rintih pilu mereka melihat handphone itu hancur dan benar benar hancur di bawah tapak sepatu Boy.
“KELUAR!!!,JANGAN SAMPE GUE BERBUAT LEBIH DARI INI!!!”usir Boy keras dan membentak.
Mereka serentak menurut dengan wajah pucat.Boy menghela nafas setelah pintu toilet tertutup lalu beralih menatapku yang masih jongkok memeluk tubuh setengah telanjangku.
Dia menggeram lalu membuka jacket yang dia pakai lalu menghampiriku.
“Harusnya gue ga tinggalin elo Nad….”keluhnya sambil menyelimuti tubuhku.
Entah mengapa aku malah menangis.
“Astaga….”desis Boy lalu duduk di lantai dan memelukku.
Tangisku pecah di pelukannya dengan perasaanku yang menghangat.
“Maaf….harusnya gue ga datang ke acara undangan makan siang dan ninggalin elo sendiri.Maaf Nad….harusnya gue jagain elo dan makan sama elo”keluhnya.
Aku malah makin terisak hebat dan Boy mengeratkan pelukannya.Aku rasakan ciumannya di pucuk kepalaku persis rasanya seperti aku di peluk ayah atau kedua abangku.Aku sudah aman sekarang.
Cukup lama kami berpelukan dalam keheningan toilet sampai tangisku reda lalu Boy meregangkan pelukannya.
“Gue tunggu di luar ya!!,ganti kaos sobek elo sama seragam terus pakai jacket gue.Bisa kan?”tanyanya pada aku yang menunduk malu.
Aku mengangguk lalu Boy bangkit dan berlalu setelah mengusap kepalaku.
Aku buru buru menuruti perintahnya mengganti bajuku dengan seragam yang aku pakai dan urung memakai jacketnya karena kebesaran,lagian aku pakai seragam.Aku bergegas keluar toilet.
“Nih jacket elo!!”kataku menyodorkan jacket Boy.
“Pakai!!”perintahnya sambil menyerahkan sebotol air mineral.
Aku menerimanya dan menggeleng.
“Gue udah pakai seragam”tolakku lalu meminum air itu.
Boy berdecak lalu mengacak rambutnya.
“Kenapa?”tanyaku bingung sambil menutup botol air mineral yang aku minum setengah.
“BH elo Nad,kelihatan!!,kan elo ga pakai daleman!!”ungkapnya dengan wajah memerah.
Aku terbelak dan replek menyilngkan tanganku sampai botol minum yang aku pegang terjatuh.Boy menggeleng pelan lalu menyelimutiku dengan jacketnya lagi.Tidak cuma aku yang merona,muka Boy juga memerah.
“Jadi cewe di sayang susah amat sih!”keluhnya tanpa berani menatapku.
Aku mengulum senyumku.Sayang???dia sayang aku???maksud??.
“Ayo pulang!!,bikin gue ga waras aja!!”serunya menarik tanganku.
Kali ini aku setengah di seret menuju pintu gerbang sekolah.
“Cewe yang di maksud elo sayang siapa?”tanyaku.
Boy menoleh tanpa menghentikan langkahnya.
“Au!!,nona muda cantik tapi nyebelin kali!!”jawabnya sambil melengos.
Aku tertawa.
“Jadi tuan muda udah fall in love nih?”godaku.
Boy menghentika langkahnya lalu melepas cengkraman tangannya pada lenganku.
“Elo nyebelin banget sih!!”bentaknya sambil tolak pinggang.
Aku tertawa lalu melangkah mendekat kearahnya.Boy mengawasiku sampai kami berdiri berhadapan.
“Nyebelin tapi elo sayang kan?”ejekku.
Boy memutar matanya,memberiku kesempatan untuk berjinjit dan mencium pipinya.Boy terbelak.
“Maksih ya!!,jacketnya nanti gue loundry dulu.Dan gue mending pulang daripada gue ikutan ga waras kaya elo dengan perasaan ngpink pink”pamitku berlalu meninggalkannya yang tertawa pelan.
“Hei Nona!!,ga cipok aja??”jeritnya menjeda langkahku.
Aku berbalik.
“Nanti ada saatnya majesty!!,kalo elo udah nembak gue!!”jawabku lalu berbalik dan melanjutkan langkahku.
Boy terbahak mendengar jawabanku.Aku ga mau ikutan gila seperti tuan muda Smith.Inikah cinta??,aku hampir saja celaka,tapi bukan takut atau sakit hati,malah aku deg deg an dan ngepink pink.Tuan muda sialan!!,benar Opie, gimana bisa aku siksa kalo dia manis banget.Ampun dah!!
###
Nadine!!!.Boy!!!ampun buat aku ngetiknya sambil cengar cengir gini.
Lalu bakalan nembak Nadine gay a si tuan muda Smith???apa malah Nadine yang nembak dia lagi??.Remaja romansa recehnya bikin gemes.
See you next part!!
Kiss and love