"Mas Bryan. "lirih Nadya segera bangkit dan berdiri menatap mantan suaminya berada di hadapannya. Bryan hanya diam, tak ada niatan pun untuk membantu berdiri padahal dirinya sendiri yang salah menabraknya. " Aku kira kamu sudah mati. " Bryan menatap sinis ke arah Nadya. Nadya menatap wajah Bryan yang sama seperti dulu selalu memandang dirinya wanita lemah. " Astagfirullah mas kamu tega mendoakanku seperti itu. "lirih Nadya tak menyangka ucapan Bryan sangat menusuk ulu hatinya. " Percuma hidup juga, kamu gak ada gunanya jadi wanita. Sudah mandul ishh. " Bryan memandang sinis ke arah Nadya membuat Nadya geram lalu tangan kanannya melayang akan menampar tapi seseorang menepis kasar tangannya dan seseorang itu malah menampar pipinya. Nadya mengusap pipinya yang memerah dan menatap ora