Bab 22

772 Words

"Berlin!"panggil Bryan meraih tangan istrinya membuat Berlin menoleh kesal. Bryan melihat Berlin yang akan memasuki sebuah gedung yang setahunya gedung itu tempat para wanita model papan atas melakukan rapat entah untuk apa. "Apaan sih? "tanya Berlin dengan nada ketusnya. " Agnes minta kamu menjenguknya. Kamu jarang menjenguknya. " " Aku masih sibuk. Kamu saja yang menemaninya. "Sentak Berlin pada Bryan. " Aku bentar lagi ada meeting penting. Tolong ke sana lah. "pinta Bryan memohon agar Berlin menurutinya. "Tidak bisa!" bentak Berlin pada Bryan. Bryan menatap tajam Berlin dan berkata, "Kamu ini ibunya Berlin. Kenapa kamu tega sekali sama anak kita?" "Karena anak itu--"ucapan Berlin terpotong ketika seorang pria muda datang menghampirinya. "Cepatlah Nona! Acara akan segera

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD