Mengobati Luka

1594 Words

Winda menunduk ketika dia mendapatkan pesan dari Angkasa. Kak Angkasa: Gak bisa, aku masih ada urusan. Pulang sama supir atau mau dipesenin gocar? Tidak mungkin itu Angkasa, karena sebelumnya Winda juga melihat di status Rio kalau Sekretariat BEM sedang didatangi oleh BEM dari Universitas lain, jadi Angkasa benar-benar sibuk. ME: Bisa nggak nanti telponan? Udah lama banget, udah mau dua minggu. Kakak nggak kangen aku gitu? Heheheh. Tapi Angkasa tidak membalasnya lagi, bahu Winda merosot tidak lagi bersemangat. Masih untung dia dibalas pesannya oleh Angkasa. Winda berbalik dan pusing tiba-tiba melandanya, dia mual-mual hingga tubuhnya tidak bisa ditopang lagi. Tangannya bergetar hendak menghubungi sang supir, tapi penglihatannya ikut buram. “Ibuuu…. Itu Kak Winda ya?” tanya seorang a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD