Mulut Sampah

1472 Words

Akhirnya, Bintang tidak pernah bisa menolak Angkasa. Mereka menghabiskan waktu untuk berduaan di kamar hotel, Bintang kembali digempur hingga terasa perih ketika berjalan. Sebagai gantinya, Bintang mendapatkan pelukan hangat sambil memandang hujan diluar sana. Menyenangkan sekali saat jemarinya tertaut dengan Angkasa, mmenyalurkan rasa cinta dalam hati masing-masing. Bintang tidak lagi memandangnya sebagai Kakak ataupun Musuh, Angkasa adalah belahan jiwanya, sejak dulu dia iri kalau melihat Angkasa dekat dengan wanita lain. Belum siap jika Angkasa tiba-tiba mengatakan punya pacar. Untungnya, Angkasa tidak pernah berpacaran dengan siapapun saat masa akur mereka. sekarang saja, Angkasa menjadi miliknya. “Kenapa bisa kepikiran ke hotel sih?” “Ada voucher yang berakhir hari ini. Sayang bange

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD