Angkasa menarik pinggul Bintang hingga bokongnya terangkat, membuat perempuan itu meremat sprei disampingnya, Bintang tidak menyukai suara yang tercipta akibat bergumulan. Bukan jijik, hanya memalukan saja sampai membuatnya ingin menangis. Kenapa senikmat ini? padahal miliknya digesek begitu kuat sampai terasa perih. “Anghhhh… Abang…,” rengek Bintang.
Pucuk daddanya terasa perih karena digigit. Angkasa tiba-tiba menariknya untuk bangun tanpa melepaskan tautan tubuh. Memudahkan pria itu untuk mencium sang istri, dan menghentak semakin dalam. “Angghhh… ahhh…” Bintang harus menahan tubuh dengan kedua kakinya, tetap berjongkok dengan kedua tangan memegang bahu Angkasa. “Hmmphhh!” bibir bawah dan atasnya begitu sibuk.
Semakin tidak karuan saat Angkasa mulai mendekati pucaknya, semakin cepat h
