Sudut Pandang Lain

1605 Words

“Sakit tau, Ma.” melayangkan tatapan protes pada Sena. yang dibalas dengan santai, Sena kembali duduk tenang menyalakan mesin mobil. “Keluar, Bang. Mama mau bawa Sena pergi.” “Gak mau minta maaf?” “Salah kamu sendiri kan, ini bukan tempat umum. Nanti kalau mobil bergoyang terus kena razia gimana? Gak etis lagi, masa cucu buatan Mama made in pinggir jalan.” Bintang mencoba menghentikan perseteruan itu, mengusap rambut sang suami memberi isyarat untuk menjauh. Tapi Angkasa malah menatap mengharapkan pertolongan pada sang istri, bersandar di d**a tanpa tahu malu, pelukannya semakin rapat juga. “Eh, Abang.” Selain itu, Bintang juga merasa sesak karena susah bernapas. “Bintang mau berangkat sama Mama.” “Kepala sakit tadi dipentung Mama. Obatin dulu.” “Lukanya gak ada juga.” Angkasa berde

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD