Berusaha yang Terbaik

1647 Words

“Kami perlu waktu, mau ngomong sebagai keluarga. Terima kasih udah datang ya,” ucap Pak Hari: wakil Rektor III, meminta teman-teman Winda untuk pulang. “Bintang disini aja dulu.” Winda dari dalam kamar itu berucap. “Nanti bisa pergi sama Papa juga ‘kan? Boleh nggak?” “Nggak bisa, Nak. Kita harus ngobrol bertiga.” “Kalau gitu Bintang pake headset biar gak denger, Winda mau ditemenin sama dia,” pintanya lagi. Bintang serba salah, begitu juga temannya yang lain. Pak Hari mengalah membiarkan Bintang masuk, Winda langsung mengulurkan tangan meminta digenggam. “Temenin aku bentar ya.” “Hmmm…” Lia baru saja kembali menelpon. “Maaf tadi ada telpon penting banget. Kenapa ada orang luar disini?” “Dia bukan orang luar, dia temennya Winda. Dia juga gak bakalan ngomongin ini ke orang lain.” Sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD