Sang Pewaris-50

2101 Words

Hari sudah larut malam ketika Dewa sampai di rumah. Rey terpaksa membawa mobil Dewa dan tidak mampir di rumah atasannya karena mereka berdua juga sama-sama capeknya. "Tidak mau mampir, Rey!" "Saya langsung ke hotel saja. Capek." "Baiklah. Hati-hati di jalan. Jangan lupa besok jemput aku dulu baru ke Bandara." "Siap, Pak." Beruntungnya Rey mendapat tiket jam sepuluh pagi. Bukan pesawat pertama sehingga tidak harus pagi-pagi sekali pergi ke bandara. Setelah Rey meninggalkan halaman, Dewa membuka pintu pagar. Rumah tampak sepi. Ia mengangkat lengannya untuk melihat sudah pukul berapa sekarang. Rupanya sudah jam sepuluh. Pintu depan dapat ia buka dengan kunci cadangan yang selalu dia bawa karena Dewa yang sering pulang larut tidak ingin merepotkan penghuni rumah hanya untuk sekedar membu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD