Riasan di wajah tak mampu menyembunyikan kesedihan dan raut tidak suka akan pernikahan yang akan dijalani. Bagaimana mungkin Kinan bisa bahagia jika pernikahan ini terkesan dipaksakan. Ya, memang dia dipaksa oleh papanya. Tidak ada alasan penolakan padahal selama waktu satu minggu yang tersisa sebelum acara sakral ini digelar, tak henti-hentinya Kinan merengek pada Dion agar dirinya tidak jadi dinikahkan dengan Andaru Dewangga. "Ayolah, Pa. Batalin rencana pernikahanku. Papa rayu lagi gitu Pak Dewanya agar kembali memilih Mira. Duh ... Pa. Aku tidak mau menikah dengannya." "Sebenarnya ada apa denganmu, Kinan? Kenapa kamu terang-terangan menolaknya? Apa kurangnya Pak Dewa coba? Mira saja bisa terpesona padanya, kenapa kamu tidak bisa?" "Lah itu ... daripada papa repot-repot memaksaku leb