Keluar masuk toilet tak terhitung lagi berapa kali. Rasanya tubuh Dion lemas tak ada tenaga setelah tanpa disangka jika dalam kurun waktu setengah jam ini lelaki itu diserang diare. Mungkin karena gugup lebih tepatnya, hingga membuat perutnya mulas-mulas. Dion tak paham apa yang sebenarnya ia gugupkan, padahal lelaki itu hanya akan menghadiri acara peresmian Dewangga Company. Namun, seolah ada sesuatu yang mengganjal di hati membuat perasaan Dion Arashi tidak tenang. Dan jika tengah dilanda panik ataupun gugup, sudah pasti tak hanya keringat dingin yang keluar. Tapi juga perut mulas yang tak mampu ditahan. Dion menjatuhkan diri di atas sofa dengan punggung menyandar, juga kepala yang terkulai lemas. Matanya memejam dengan napas tersengal. "Pa!" Panggilan Miranti yang membuka pintu ruang