Hampir tengah malam dan mata Andaru masih juga tak dapat memejam. Pria itu hanya menatap lurus pada langit-langit kamarnya dengan pikiran menerawang mengingat apa yang tadi Hari Prasetya bicarakan. Satriawan Corporation adalah perusahaan besar berskala internasional yang dimiliki oleh almarhum ayahnya, Satriawan Dewangga. Dan masih menurut Hari juga jika Satriawan Corporation membawahi beberapa anak cabang perusahaan yang tak terhitung jumlahnya. Bergerak di bidang property, real estate sampai eksport import. Seolah kejatuhan bulan karena siapa yang menyangka jika Andaru lah pewaris tunggal dari itu semua. Karena masih tak bisa mempercayai kenyataan yang ada, Andaru mencoba memukul pipinya sendiri. Rasanya sakit. Lalu ia mencoba mencubit lengannya. Sakit juga. Dan itu semua menunjukkan