When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Terima kasih. Mbak Febi memang selalu bisa diandalkan," ujar pellanggan utama di butik milik Febi. "Sama-sama, Bu. Terima kasih juga Ibu sudah memberi saya kepercayaan," balas Febi dengan senyum ramah. "Eh, ngomong-ngomong katanya tunangan Mbak Febi ada di sini, ya?" "Iya, Bu. Ada di ruangan saya. Kami sedang diskusi untuk gaun pengantin," angguk Febi dengan wajah merona. "Wah ... senangnya. Mbak Febi jago merancang gaun. Pasti bisa bikin design sendiri sesuai dengan impiannya," puji wanita itu lagi. Febi terkekeh mendengar sanjungan yang ditujukan untuknya tersebut. "Ibu terlalu berlebihan." "Ya sudah. Saya pamit. Semoga rencana pernikahannya dilancarkan, ya, Mbak. Saya turut senang mendengarnya." "Aamiin. Terima kasih, Bu," angguk Febi. "Ya sudah. Saya pulang dulu. Mari." "Sil