"Terima hormat pria tua ini, Tuan Zhou." Lin Fei langsung membungkuk ketika berhadapan dengan Zhou Fan. Dia bahkan tak berani hanya sekedar mengangkat wajah, identitas Zhou Fan sangatlah luar biasa.
Zhou Fan menoleh ke sekitar, beruntung tak ada siapapun di dekat mereka. "Senior Lin, engkau tak perlu begitu sopan."
"Mohon Tuan Zhou jangan menyematkan kata senior untuk pria tua ini, karena itu sangat tidak pantas." Mendengar kata Lin Fei, Zhou Fan mengerutkan kening dan menatap pria tua di hadapannya.
"Senior Lin, tegakkan tubuhmu. Sangat tidak nyaman bicara sedang engkau terus membungkuk hormat seperti itu."
Lin Fei perlahan mengangkat tubuhnya, tapi pandangan masih terus ke bawah. "Ada kepentingan apa sampai Tuan Zhou datang ke tempat pria tua ini?"
Zhou Fan hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap Lin Fei yang begitu hormat kepadanya. "Senior Lin, aku dan Wei'er berniat ke Ibukota, karena kebetulan melintasi Kota Yun kami memutuskan untuk berkunjung."
Mendengar nama Wei'er keluar dari mulut Zhou Fan, Lin Fei seketika menengadahkan wajah. Dia memandang wanita yang berdiri di samping Zhou Fan. "Nyonya, maafkan pria tua ini yang terlambat menyadari."
Lin Fei terlalu fokus dengan keberadaan Zhou Fan, terus menunduk juga menjadi faktor utama dia terlambat menyadari jika seseorang di samping Zhou Fan adalah Qing Yuwei.
"Senior Lin, tak perlu begitu sopan." Qing Yuwei tak enak melihat pria tua seperti Lin Fei menundukkan kepala kepadanya, dia belum terbiasa dengan keadaan seperti ini.
"Tuan-Nyonya Zhou, karena engkau sekalian telah datang kemari, pria tua ini akan menyambut dengan senang hati." Lin Fei mengajak dua tamunya masuk ke dalam, tapi sebelum itu Zhou Fan mengingatkan agar tak bersikap terlalu hormat kepada mereka.
"Silakan masuk Tuan-Nyonya Zhou, merupakan kehormatan bagi pria tua ini menyambut kedatangan dua tamu besar." Lin Fei mengeluarkan semua hidangan, mulai dari teh sampai dengan kudapan. Semua lengkap tak ada yang terlewat.
"Senior Lin, bagaimana dengan Xia'er? Apa dia masih datang kemari?"
"Kebetulan sekali kemarin Xia'er datang kemari, biasanya juga dia datang beberapa hari sekali."
Zhou Fan hanya manggut-manggut, sementara Qing Yuwei semakin tak sabar bertemu dengan putri semata wayangnya.
Tok tok...
Pintu ruangan diketuk beberapa kali, Lin Fei terlihat canggung. "Tuan-Nyonya Zhou silakan dinikmati, pria tua ini akan membuka pintu." Setelah berkata Lin Fei beranjak ke pintu dan mendapati seorang pelayan datang kepadanya.
"Tetua agung, sebentar lagi akan ada pertemuan rutin." Sontak Lin Fei menoleh ke belakang, dia pun memberi instruksi agar pelayan itu pergi sedang dirinya akan segera datang ke tempat pertemuan.
Zhou Fan melihat jika Lin Fei ada beberapa urusan, mungkin kedatangannya tidak pada waktu yang tepat. "Senior Lin, kami akan pergi sekarang. Terlihat ada banyak urusan yang harus engkau selesaikan."
Belum juga Zhou Fan bangkit, Lin Fei langsung mencegahnya. "Tolong Tuan Zhou jangan pergi terlebih dahulu. Jika tidak, bagaimana jika Tuan Zhou bersama dengan Nyonya menghadiri pertemuan Klan Lin?"
Qing Yuwei terkejut, dia melirik kepada Zhou Fan. Namun ekspresi suaminya itu tak jauh berbeda dengannya, "Senior Lin, sepertinya itu tidak baik."
"Mohon Tuan Zhou menyetujuinya," ucap Lin Fei dengan sangat berharap.
Zhou Fan menghela nafas, "Baiklah jika tidak menganggu jalannya pertemuan Klan Lin." Lin Fei sangat sangat bersemangat mendengar jawaban Zhou Fan, dia langsung menunjukkan jalan dan membawa dua tamunya menuju ke tempat pertemuan.
Masuk ke dalam ruang pertemuan, semua mata memandang kepada Lin Fei. Lebih tepatnya dia orang yang berada di belakangnya.
"Siapa mereka, mengapa masuk ke dalam ruang pertemuan?"
"Mengapa tetua agung membawa orang luar masuk ke dalam ruang pertemuan? Bukankah itu melanggar peraturan yang ada?"
Bukan hanya para tetua klan, tapi juga Patriark Lin sendiri mengerutkan kening melhat tetua agung membawa dua orang asing ke dalam ruang pertemuan.
"Tetua agung, tidaklah kau tahu peraturan klan? Tidak diperbolehkan membawa orang kuar ke dalam pertemuan. Bahkan anggota klan yang tak berkepentingan pun tak diperbolehkan, tapi kau malah membawa dua orang tak dikenal." Yang berbicara bukan Patriark Lin, tapi pria tua tetua pertama.
"Lin Yuan! Perhatikan ucapanmu, atau aku yang akan membungkam mulutmu dengan kedua tanganku." Lin Fei sangat marah kepada Lin Yuan--tetua pertama. Zhou Fan bukan seorang yang dapat diprovokasi, identitas serta kekuatannya jauh di luar jangkauan Klan Lin.
Namun Lin Yuan yang tak bisa mengukur tingginya gunung bersikukuh dengan argumentasinya, "Tetua agung, apa yang aku katakan adalah benar. Jika kau terus berusaha membawa mereka masuk, aku sendiri dengan kedua tanganku akan melempar mereka keluar."
Lin Fei akan membalas ucapan Lin Yuan, tapi Zhou Fan mengangkat tangan dan menghentikannya. Sontak hal ini merubah ekspresi Lin Fei menjadi buruk.
"Aku sudah berusaha menghentikannya agar tak mencari masalah, tapi dia terlalu berlebihan. Sekarang tak ada yang mampu menyelamatkannya, hidup matinya hanya bergantung pada keberuntungan." Lin Fei menghela nafas pasrah. Jangankan dia, seluruh Klan Lin pun akan rata jika Zhou Fan menunjukkan kekuatan.
"Hanya dengan kau ingin melemparku keluar? Bahkan bermimpi pun harus memikirkan akibatnya. Berlutut!!" Dengan satu telunjuk Lin Yuan langsung bertekuk lutut.
Semua yang tak tahu memandang heran Lin Yuan yang tiba-tiba terjatuh. Namun dia yang mengalaminya merasakan rasa sakit yang luar biasa, bahkan tubuh tak bisa bergerak dan terasa sangat berat.
Lin Yuan terus bertahan, Zhou Fan tersenyum sinis. Dengan satu kali tanda, tekanan yang keluar terasa dua kali lipat. Tubuh Lin Yuan mengalami penolakan, dari mulut menyembur darah berwarna merah pekat.
Houk... Houk...
Mereka yang berada di ruang pertemuan baru menyadari jika apa yang terjadi terhadap Lin Yuan berhubungan dengan sosok pria di belakang Lin Fei.
Qing Yuwei melihat wajah semua orang sedikit pucat, mereka juga merasakan tekanan yang berasal dari tubuh Zhou Fan. "Jangan membuat masalah, aku hanya ingin bertemu dengan putriku."
Kalimat Qing Yuwei membuat Zhou Fan menarik kembali auranya, seketika semua orang dapat bernafas dengan lega. Namun kondisi Lin Yuan sedikit buruk, dia terluka parah lantaran tekanan yang terpusat kepadanya. "Karena istriku aku akan melepaskanmu. Anggap saja kau sedang beruntung." Setelah berkata Zhou Fan pergi meninggalkan ruang pertemuan Klan Lin.
"Lin Yuan! Kau beruntung masih dapat merasakan udara segar. Sebaiknya kau lebih berhati-hati dalam berkata, atau kematian akan selalu mengancammu." Lin Fei meninggalkan ruang pertemuan dan kembali ke ruangannya.
"Antar tetua pertama kembali ke ruangannya," perintah Patriark Lin kepada tetua klan lainnya.
Setelah berkata dia hanya diam duduk termenung di tempatnya, masih menjadi pertanyaan siapa sepasang pria-wanita itu sampai membuat tetua agung yang merupakan petarung dewa bumi bintang enam sangat segan. Yang tak dia ketahui, Zhou Fan adalah orang terkuat di dunia manusia. Penguasa Sembilan Benua.