Mendengar pertanyaan dari Lukito, Airin makin tak bisa berbohong. Dia menggeleng sembari menjawab, "Aku ... umm, aku datang dengan Mas Elang." Kening Frea berkerut mendengar jawaban Airin. "Mas Elang? Siapa itu?" "Um, itu ... itu namanya Mas Erlangga. Aku kan susah mengucapkan huruf R, makanya aku manggil dia Mas Elang." Airin sampai tidak memiliki keberanian menatap mata Frea yang sudah setajam jarum pentul menatapnya. "Sudah sebegitu mesranya yah kamu dengan si Erlangga itu?" Frea mencibir. "Padahal kamu tahu sendiri kan bagaimana aku dipermalukan gara-gara dia! Tapi ternyata kamu malah berintim-intim sama dia! Rin, kamu kok jadi pengkhianat begini, sih?" Dia sudah tidak bisa lagi membendung kekesalan. Bayangkan saja, teman dekat yang harusnya membela dia, justru malah berakrab-