Setelah hari-hari perjuangan Erlangga untuk menemui Airin tergapai sukses dengan keluarnya Airin menemui dia, maka Erlangga tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan dia terus mengajak Airin mengobrol banyak hal dan terus melontarkan canda-canda yang sekiranya bisa memancing Airin bisa tertawa atau sekedar protes jika ada yang keliru dari ucapan Erlangga. Tak apa, itu memang disengaja oleh si pria agar dia bisa mengembalikan kejiwaan Airin lagi. Agar gadis manis nan lugu itu bisa kembali tertawa ataupun bertutur apa adanya seperti sebelumnya. "Ai, Ai, kemarin kamu lihat gerhana matahari?" tanya Erlangga saat ditengah obrolan mereka di teras kosnya Nirana. "Gerhana matahari apa, sih Mas? Mana ada? Mas Elang berkhayal ya?" Airin terpancing dan menyangkal ucapan Erlangga. "Ada, kok Ai!