26 - Menebar Dusta

1058 Words

Akibat dari ucapan Frea baru saja sangat menimbulkan percikan api di mata masing-masing penggemar Erlangga di situ. Frea bagaikan membangkitkan apa yang sudah ingin mereka lupakan. "Kau ... bukankah gadis yang waktu itu bersama Erlangga berboncengan sepeda, dia temanmu?" tanya salah satu mahasiswi di situ. Keningnya mengerut tanda heran. Frea menggelengkan kepala. "Tidak. Mereka sudah tidak menganggap aku ini teman mereka lagi. Mereka mengkhianati aku demi Erlangga. Yah, itulah kenapa aku sempat marah besar pada Erlangga dan secara konyol malah meluapkan kemarahanku ke Erlangga yang tidak bersalah." Para gadis di situ menatap tajam ke Frea, seolah mereka melihat Frea adalah tablet batu berisi informasi penting bagaikan sebuah monolit. "Coba kau ceritakan apa yang kau ketahui dari hu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD