Setelah menggedor terus-menerus bagaikan debt-collector hendak menagih kredit panci, akhirnya pintu terbuka dan muncullah Airin dari balik pintu, agak heran sekaligus bingung dengan tingkah barbar para emak muda. "Ya, ibu-ibu?" tanyanya dibarengi wajah polos, benar-benar polos karena tanpa make-up. Tadi pakai bedak tipis tapi sudah hilang gara-gara setengah mati keringetan mengayuh sepeda memboncengkan Erlangga, ditambah memapah ke unit apartemen pula. Mata ibu-ibu itu segera berubah bagai mata Arnold Swaseger di film Terminator, memindai Airin dari ujung kepala sampai ujung jempol lalu naik lagi ke kepala karena hendak memelototi gadis malang tak berdosa itu. "Siapa kamu?" Ibu 1 mendadak galak. "Kamu apanya Mas Erlangga?" Ibu 3 ikut-ikutan mendelik agar terkesan keren. "Ndak boleh ku