Sara sangat yakin kalau mobil itu mobil milik Edwin karena ayahnya pernah mengemudinya dan gadis itu sangat hapal nomor platnya, jadi dia tidak akan salah melihatnya.
“Sara, kamu gak salah sebut'kan kalau mobil itu milik majikan ayahmu? “ tanya Tita ikutan melangkah mundur mendekati Sara.
“Aku gak akan salah sebut Tita, aku hapal nomor platnya. Tapi kenapa mobil itu ada di sini? Apa jangan-jangan tuan Edwin kenal dengan nenekmu?” Sara balik bertanya, lantas sahabatnya hanya bisa mengedikkan kedua bahunya.
“Aku gak tahu,” jawab Tita sembari melayangkan pandangannya ke ara rumah neneknya, di sana tampak Nek Lis sedang berbicara dengan asistennya Edwin.
“Tita, kayaknya aku gak bisa kembali ke sana dulu. Bukannya aku takut menghadapi pria itu, tapi aku harus menghindarinya, sebaiknya aku
