Beast.

1515 Words
  Sementara Saka membakar ikan, Sakira memutuskan duduk di depan pohon besar yang ia perkirakan diameternya lima belas kaki. Pohon unik yang memiliki keindahan tersendiri dengan daun keemasan, sesuatu yang aneh baginya.Mungkin suatu hari Sakira akan merindukan pohom berdaun hijau. Tapi tidak untuk saat ini.   Di kala asyik memperhatikan pohon, buah dan segala penyusun ekosistem di mana ia menjadi salah satu bagian ekosistem tersebut, sesosok beast pejantan lainnya tiba-tiba muncul di depan Sakira. Kemunculannya mengintrupsi kegiatan yang sedang ia lakukan sembari duduk di depan rumah pohon. Beast tersebut muncul dengan wujud yang berupa harimau berwarna gelap yang memiliki mata berwarna perak. Hal itu mengakibatkan Sakira melonjak. Instingnya menyuruh dirinya segera lari dan masuk ke dalam rumah pohon untuk berlindung. Akan tetapi kakinya tidak mau bekerja sama. Lututnya seolah melemas karena takut.   "Harimau! Ja-jangan mendekat. " Sesaat Sakira lupa jika beast di sini bisa berubah menjadi manusia. Jadi Sakira begitu ketakutan karena mengira harimau hitam itu akan memakannya.   Bhuss... Mata Sakira terbelalak. Ternyata Harimau hitam itu juga bertransformasi menjadi pria tampan lainnya. Sama seperti wujud hewannya, wujud humanoid leopard memiliki mata keperakan dan bersurai hitam kecoklatan seperti bulunya. Dia juga memiliki kristal hijau yang terdapat di kening dan memperindah wajah beast tadi. Jangan lupakan otot kekar yang membingkai tubuhnya.   Sakira yang kembali dihadapkan dengan pemandangan seperti ini hanya melongo melihat satu lagi makhluk tanpa busana muncul di depannya. Secara otomatis dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain agar tidak melihat sesuatu yang mengantung di antara kakinya.   'Fiuh, ternyata dia siluman leopard, ' batin Sakira.   "Betina yang cantik. Namaku Neil, Kau cantik sekali, maukah kau menjadi mate-ku? " tanya harimau hitam itu. Sambil berjalan mendekat, sang beast harimau mengibaskan rambutnya yang lurus, hitam dan terlihat lembut. Tatapannya yang agak dingin namun sedikit menggoda membuat Sakira harus berkali-kali menelan ludah. Hampir saja ia lupa jika pria di depannya tidak memakai penutup apa pun.   'Ini keterlaluan, mengapa para pria di sini memiliki kebiasaan melamar tanpa busana?' batin Sakira bertanya-tanya. 'Bagaimana bisa aku berpikir jernih jika harus melihat miliknya tepat didepan wajahku. '   ''I-itu tidak... A-aku. " Suara Sakira tidak bisa keluar karena terlalu gugup. Bagaimana pun pria ini adalah beast. Terlebih benda yang berada di antara dua pahanya sekarang berdiri tegak. Sungguh siksaan yang hakiki.   Neil tidak menyadari jika Sakira gugup dan malu. Dia mendekat dengan wajah menggemaskan seperti kucing hitam yang minta dielus. Pupilnya juga membesar seperti anak kucing yang dibuang. Sangat imut dan tampan.   'Ugh... Kemarin Saka yang berwajah imut, sekarang pria ini. Apa para beast di sini memiliki keahlian bertingkah imut? '   Bhosssh. "....Eh? " Sakira kembali terkejut dengan suara lain yang tiba-tiba muncul. Dia menoleh arah   "Wah, ada betina cantik di sini. Halo, aku Gard,  maukah kau menjadi wanitaku. " Satu lagi beast jantan muncul, kali ini dia berubah dari elang merah yang berubah wujud menjadi pria bersurai merah dan bermata hijau, sangat tampan. Tetapi kondisi mereka masih sama yaitu sama-sama tidak memakai baju.   Sakira sudah memerah sempurna karena pemandangan vulgar ini. 'Ini keterlaluan, mataku benar-benar ternodai oleh para beast jantan ini. '   Sementara Sakira kebingungan karena pemandangan yang tidak pernah ia lihat seumur hidupnya, para beast jantan itu memiliki pemikiran yang lain. Mereka mencoba menebak apa isi otak Sakira.   'Apa dia menolak karena belum melihat milikku yang besar? ' batin Neil dan Gard. Dengan segera mereka berdua memasang pose memamerkan miliknya di depan Sakira yang masih tercengang. Secara otomatis milik mereka berdua membesar dua kali lipat.   "Kyaaa! "   Dengan dua kejantanan yang mengarah ke dirinya, Sakira tidak lagi bisa diam. Jika ini di negeri Awan maka bisa dipastikan kedua pria ini akan kehilangan benda yang mereka pamerkan itu. "Berhenti memamerkan itu padaku! " teriak Sakira. Ini tidak bisa didiamkan lagi.   "Eh, mengapa? kau hanya tinggal memilih mana yang kau sukai, " ucap Neil heran pada penolakan betina yang baru saja ia temui.   "Benar, ini kan kebiasaan kita. Kalian para wanita akan memilih siapa yang kalian suka dengan melihat milik kami. " Gard ikut membenarkan ucapan Neil.   "Itukan mereka, aku sama sekali tidak ingin memilih dengan cara seperti ini, " jawab Sakira. Sakira merasa sakit kepala dengan pembelaan mereka. Jika hal ini menjadi kebiasaan para penduduk negeri Mitologi maka dia akan berhadapan dengan belalai itu sewaktu-waktu.   'Sebenarnya siapa yang menciptakan tradisi aneh seperti itu. Meskipun mereka beast seharusnya para wanita memilih mereka dengan membandingkan kebaikan para beast jantan. Bukannya dengan membandingkan kejantanan beast jantan, ah╯﹏╰.'   "Baiklah, tetapi bisakah kau memutuskan untuk menerima lamaran kami? " tanya Neil.   "A-apa!? "   "Benar, kau bisa memilih atau kau juga bisa memilih kami berdua. "   Sakira hampir mendapatkan serangan jantung mendengar tawaran mereka. 'Melihat belalai mereka saja aku enggan, sekarang mereka berdua ingin menjadi priaku. Sungguh tidak masuk akal!'   "Tidak! "   Wajah kedua beast itu memucat seolah kehilangan darah secara mendadak. "Kenapa? Apa kami tidak cukup tampan? " Gard mengiba pada Sakira.   Sakira memegang kepalanya. 'Siapa pun, tolong keluarkan aku dari situasi ini!'   Di sisi lain, Callisto yang mendapatkan kabar jika Sakira menghilang tidak bisa menyembunyikan amarahnya. Dia ingin membalik meja untuk melampiaskan kemarahannya. Tapi ia tidak melakukan itu karena harus menjaga wibawa.   "Bagaimana mungkin dia tidak berada di kuil!? "   'Kami sudah mengelilingi kuil dan hutan di sekitar kuil. Tapi Ratu Sakira tidak ditemukan. "   Callisto terdiam, kesedihan, penyesalan menjadi satu menjadi sebuah pukulan telak di dadanya.   "Kerahkan pasukan untuk mencari ratu. Kalian harus menemukannya! " perintah Callisto.   "Baik. " Para prajurit segera mundur dan menghimpun pasukan untuk mencari ratu yang hilang. Padahal sebelumnya mereka mengira jika Ratu Sakira menghilang maka kaisar tetap apatis sama seperti dahulu. Terang saja mereka menganggap demikian, semua orang sudah tau jika kaisar sama sekali tidak pernah mengunjungi ratu yang tertidur selama dua tahun. Tetapi mengapa sekarang kaisar tiba-tiba begitu cemas dengan sang ratu yang ia abaikan.   "Sepertinya sang kaisar baru menyadari perasaannya pada sang ratu. Sayangnya sang ratu kini justru pergi menghilang, " bisik salah satu pelayan.   "Benar, bukankah ini terlalu terlambat menyadari perasaannya. Yang mulia sudah terlalu mengecewakan Ratu Sakira. "   "Yah, Ratu Sakira nampaknya juga berhenti berharap. Bahkan ketika beliau baru bangun dari tidurnya, sang ratu tidak mencari Yang mulia Callisto seperti biasanya. "   Bisik-bisik disuruh kerajaan menyebar dengan cepat. Kabar kaisar yang sudah jatuh cinta pada ratu meluas hingga ke seluruh kerajaan. Kabar tersebut juga samapai ke istana kristal . Sayangnya para penghuni istana kristal hanya acuh tak acuh terhadap gosip itu. Mereka tau benar bagaimana sang ratu yang menderita tekanan batin dan tetap berusaha tegar dalam enjalankan tugas sebagai ratu.   Gosip di kerajaan juga menyebar dengan cepat di istana Air. Kabar itu bagaikan api yang memakan daun kering. Tentu saja Irene mendengar hal ini. Di kamarnya dia meremas sprei ranjangnya karena gelisah.   "Apa semua kabar yang aku dengar itu benar, bibi Hui?" tanya Irene. Dadanya naik turun dengan cepat karena emosi.   "Itu hanya prasangka dari para pelayan. Saya yakin Yang Mulia Callisto hanya tertarik, tapi tidak mencintai Ratu Sakira.   "Tapi dia mengerahkan seluruh pasukan demi Ratu Sakira. "   "Itu benar, Permaisuri. Yang mulia secara khusus memerintahkan pasukan untuk mencari sang ratu. Tapi bukan bearti Yang mulia jatuh cinta dengan ratu. "   Irene tau jika dia tidak bisa tinggal diam. "Bantu aku berpakaian, aku akan mengunjungi yang mulia. "   "Baik. "   Irene berpikir untuk menemani Callisto. Sang permaisuri yakin jika dirinya berada di dekat Callisto maka sang kaisar bisa melupakan Sakira. Oleh karena itu dia menghias dirinya dengan cantik.   "Ambilkan cincin ruby itu. Yang mulia memberiku secara khusus saat mengangkat ku menjadi permaisuri. " Irene ingin mengenakan sesuatu yang mengingatkan Callisto pada rasa cintanya pada Irene.   Pelayan Huy segera mengambil kotak berbahan kayu merah. Saat ia membuka kotak itu, sebuah cincin bermata ruby berkilau dengan indah. Pelayan Huy sangat terpesona dengan cincin itu. Pelayan yang lain juga turut mengagumi perhiasan di kotak merah. Mereka mengambil satu persatu perhiasan di kotak itu dan memasangkannya pada Irene.   "Aku tidak bisa membiarkan yang mulia berpaling dariku. "   "Terlebih ada bayi di perutku. Jadi sudah sepantasnya bayiku yang akan menjadi kaisar selanjutnya, " guman Irene.   "Persiapan sudah usai Yang Mulia."   Dia pun menuju istana utama tempat tinggal Callisto. Wajahnya penuh harap dan hatinya berdoa agar semua rencananya berhasil.   Para pelayan segera mengiringi kepergian Irene menuju istana Callisto. Sayangnya Callisto justru tidak berada di tempatnya. Menurut pengawal sang kaisar kini berada di menara bulan. Irene putus asa karena tidak mungkin menyusul ke sana. Jika dia nekat menaiki menara bulan maka bisa jadi akan menyakiti bayinya.   "Kita kembali, " ucap Irene lemah. Dia tidak mengira jika hari dimana ia diabaikan oleh Callisto akan datang. Itu semua karena seseorang yang ia remehkan. Hatinya berdenyut kesakitan, dia sama sekali tidak berpikir jika dulu Sakira juga mengalami hal yang lebih buruk darinya.   Di menara bulan, Callisto melamun dan memandang bulan yang bersinar lembut. Bulan yang bersinar dengan indah mengingatkannya pada wajah Sakira yang memancarkan kecantikan. Matanya kemudian terpejam karena penyesalan.   "Maafkan aku Sakira. Tunggu aku, aku pasti akan menemukanmu. Saat itu tiba aku akan memanjakanmu seperti yang kau inginkan selama ini, "lirih Callisto. Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD