Kutunggu Jandamu

2054 Words

Aku mencebik mendengar ocehannya yang tak penting dan sangat mengganggu pendengaran. Apa dalam hatinya dia tengah bersorak sorai sambil menertawakanku karena aku menikahi seorang badboy? Kalau iya, picik sekali otaknya. Aku saja sudah tak mempermasalahkan status suamiku di masa lalu. Lantas, kenapa dia seperti mengejekku begitu? Apa untungnya buat dia? "Iya, terima kasih. By the way, semoga kamu juga enteng jodoh, ya. Biar ada cewek lain yang makin banyak pahalanya." Aku membalas ketus ucapan Daniel lantas menyeringai. Membuat lelaki yang kini berhadapan denganku mengernyitkan dahi saat menatapku. Agaknya, lelaki sok alim ini sedang mencerna kata-kataku. Ya, kemungkinan begitu. Lihat saja, dia sampai kebingungan saat memandangku. Aku menyeringai tajam saat melihatnya yang jelas-jelas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD