Beatarisa hanya bisa menggigit ujung kuku dengan pasrah, dia memandang tujuh orang pria dewasa yang benar-benar datang kembali. Para penagih hutang itu jelas akan meminta uang mereka, tetapi pria yang semalam menurunkannya di jalan tentu masih marah padanta. Tidak seharusnya dia sok memiliki harga diri ketika memang tak berdaya karena ulah sang tante. ‘Lebih baik aku dijual pada om-om itu, lebih good looking dan jelas bisa memperbaiki gen. Kenapa semalam harus membuatnya kesal, sih?’ gerutu Bee dalam benak, sementara kaki kanan terus bergerak-gerak karena cemas. “Cepat berikan uangnya!” sentak seorang pria yang hampir memukulnya kemarin, “di mana laki-laki sombong yang sok menjadi pahlawan itu?” “Dia tak datang bukan?” “Tentu saja, hanya manusia sampah sok pintar yang mengganggu!” “Su