“Darren?” panggil Natt setelag beberapa lama tidak ada yang bersuara.
“Kau belum tidur?”
Natt sempat terlelap, hanya saja tidurnya tak cukup nyenyak karena ada yang terasa begitu mengganggu pikirannya. “Jika malam itu Ronald melakukan sesuatu kepadaku, apa kau akan membenciku?”
Darren terdiam. Cukup lama hingga membuat Natt digelayuti keresahan yang semakin dalam. Ia pernah meniduri Gadis saat wanita itu masih menjadi tunangan Ronald. Dendam Ronald pun masih melekat kuat hingga detik ini. Bahkan mencoba memerkosa Natt di malam pernikahan mereka. Kecurigaannya tentang malam itu tentu saja masih mengganggunya hingga sekarang. Rencana apa yang tengah disusun oleh Ronald kali ini? Itulah satu-satunya tanya yang tak berhenti mengusiknya.
Natt menunggu dengan gugup. Kegugupan itu lebih besar
