“Mulai besok, kau akan bekerja sebagai sekretarisku.” Natt melompat turun dari pangkuan Darren. “Kenapa? Kau tidak menyukainya?” Mulut Natt kembali tertutup. Ia pun tak punya hak untuk menolak. “Dan bawa kemari ponselmu.” Darren mengulurkan tangan ke arah Natt. Natt mengambil ponsel dari dalam tasnya. Memberikannya pada Darren. “Kau menggunakan ponsel pemberianku untuk menghubunginya?” dengus Darren. Memblokir nomor Ronald dan kembali menyerahkan pada Natt. “Dia juga akan menjadi pengunjung hitam di ruangan ini.” Suara protes Natt sudah keluar, tapi Darren langsung meletakkan telunjuknya di bibir Natt. Membungkam wanita itu. “Aku tak suka dibantah. Bukankah kesadaranmu sudah kembali?” Natt mengangguk pelan. “Sekarang berdirilah, kita pergi.” Darren bangkit, mengulurkan ta