perjodohan
Papa akan menjodohkanmu dengan sahabat papa!” Seru pria yang sudah hampir tua itu kepada hadi.
Hadi seketika menghentikan makannya dan langsung menoleh ke arah papanya yang duduk dan meja paling depan, meja makan.
“ Aku belum ingin menikah pa!” Seru hadi yang sudah mengakhiri makannya.
Hal yang paling membuat moodnya seketika menghilang adalah pembahasan mengenai perjodohan, bagaimana tidak mama dan papanya yang selaluendesaknya agar cepat menikah bahkan lebih parahnya sudah banyak orang tuanya mempertemukan wanita wanita dari teman arisan mama hingga kerabat jauh namun semuanya tidak ada yang sesuai dengan harapan hadi. Ada saja yang salah dari semua wanita yang bertemu dengannya.
“ mau sampai kapan kamu sendiri seperti ini?” tanya papa “ kamu tau papa dan mama sudah tidak muda lagi kami juga perlu punya cucu, apa kamu mau kami mati dulu baru kamu menikah!” hardik tuan baskoro
“ Pa! Bukan begitu maksudku aku akan menikah tapi nanti kalau sudah ada yang cocok denganku!” jelas hadi
Pak baskoro terdiam sejenak “ papa sudah tentukan perjodohan kamu dengan anak sahabat papa, papa ngak peduli mau kamu terima atau tidak!” ucap papa tegas
Hadi menatap ke arah mamanya meminta pembelaan dari wanita kesayangannya yang sudah melahirkan hadi, “ turuti saja perintah papamu, mama juga ingin mempunyai cucu!” ucap mamanya yang duduk di depan hadi “ teman teman mama semuanya sudah mempunyai cucu mereka selalu bercerita tentang kelakuan cucu mereka dan mama Cuma bisa mendengar cerita mereka saja” ucap mama dengan lembut dan menatap penuh harapan kepada hadi.
Hadi tidak menjawab ucapan mamanya, baginya pernikahan adalah hal yang saat ini belum terpikir di pikirannya karena tujuan utamanya saat ini adalah bekerja dengan giat agar perusahaannya lebih maju.
“ kalau kamu tidak menerima perjodohan ini maka papa tidak akan menyerahkan perusahaan dan semua harta papa kepada kamu!” tegas pria tua itu dengan sorot mata menalak tajam ke arah hadi
Hadi terbelalak, “ bagaimana mungkin pa, aku satu satunya anak papa dan mama!” ucap hadi dengan lantang
“ kau tidak menuruti permintaan papa namun kau berharap semua harta papa jatuh kepadamu?” Hardik papa “ tidak tidak, itu tidak mungkin lebih baik papa serahkan semua harta papa kepada saudara sepupu kamu nugroho daripada papa berikan kepada anak pembangkang sepertimu!” ketus pak baskoro
Untuk kali Hadi tidak dapat melawan lagi ucapan dari papanya, melawan papanya sendiri adalah senjata yang paling mematikan untuknya, apalagi kalau sudah menyangkut harta, sudah di jamin dia pasti akan mengalah kaeena lebih baik mengalah daripada dia harus menjadi miskin, yang bakal banyak di rugikan juga dirinya sendiri.
Hadi menarik nafasnya dalam dalam “ Baiklah aku akan turuti kemauan papa!” jawab hadi dengan wajah kesal yang masih menyertai setiap gerutan wajahnya.
Pak baskoro pun tersenyum lebar kepada hadi “ oke, besok malam ada jamuan malan malam sekaligus memperkenalkan kamu dengan calon istrimu!” ucap papa dengan jelas
Hadi ternganga mendengar penuturan papanya “ be-besok malam pa, bagaimana mungkin bisa secepat ini!” protes hadi “ aku ngak bisa besok malam aku ada jumpa client pa” ujar hadi memberikan alasan untuk menunda pertemuannya dengan wanita yang akan di jodohkan untuknya.
“ Batalkan,” titah pak baskoro “papa tidak terima alasan apapun lagian papa juga telah menjanjikan pertemuan itu!” Jawab pak baskoro santai
“ Tapi pa, pertemuan ini penting untukku” ujar hadi dengan memelas kepada papanya “ dan papa juga ini namanya pemaksaan, bukankah pemaksaan itu tidak boleh!”
“ terus kalau papa memaksa kamu mau apa,?” tanyanya “ apa kamu melaporkan papa?”
“ Bukan gitu juga pa maksud aku, ya sudah lah aku ikut saja perintah papa” jawab hadi mengalah “ di tentang pun juga tidak bisa” ucap raja dalam hati.
Raja pun berdiri dari duduknya “ aku ke kamar dulu” pamitnya kepada papa dan mamany.
Raja oun berjalan masuk ke dalam kamarnya meninggalkan kedua orang tua yang masih duduk santai menikmati makan mereka
**
Kediaman ratajasa
Hanifa menyisir rambut panjangnya dengan lembut, setelah seharian menyelesaikan pekerjaan kantor yang menumpuk membuatnya ingin menghabiskan waktu untuk berendam.
Dengan langkah santai dan senyum yang terukir indah di bibirnya hani berjalan menghampiri kedua orang tuanya yang nampak asik bersenda gurau di depan ruang keluarga.
“Hhhmmm” hani berdehem ketika berada di tengah tengah sepasang suami istri yang sepertinya sedang di landa kebahagiaan.
“ sedang ceritain apa sih, sepertinya seru sekali!” tegur hani ketika mendudukkan tubuhnya di sofa ruang keluarga itu.
“ Kami mengganggu saja” canda papa hani kepadanya.
“ Jadi ngak boleh tahu nih, aku penasaran mama sama papa lagi bahas apa sampai begitu bahagianya?” tanya hani kepada orang tua yang ada di hadapannya.
Hani pun mengambil cemilan yang ada di depannya dan segelas jus jeruk yang sudah terhidang di atas meja itu
“ ceritain cucu!” jawab mama kepada hani
“ cucu?” tanya hani dengan mengangkat sebelah alisnya “ cucu siapa ma?” tanya hani yang di buat penasaran
“ Ya cucu siapa lagi kalau bukan cucu mama dan papa!” jawab mama kembali dengan senyum lebar yang terukir di wajahnya
Hani pun semakin di buat bingung “ Cucu mama dan papa dari siapa? Apa kalian punya anak selain aku atau aku punya saudara tiri yang aku tidak tahu?” tanya hani penuh selidik kepada papa dan mamanya
“ Hahaha” ketawa sepasang suami istri itu menggelegar
“ ya ngak mungkin sayang kamu punya saudara tiri, istri papamu Cuma maam sendiri” jawab mama dengan lembut kepada hani
“ Terus cucu siapa dong!” jangan buat aku penasaran” rengek hani yang bertambah di buat penasaran
“ Cucu dari kamu sayang!” jawab mamanya dengan senyum manis
Uhuk uhuk
Hani tiba tiba tersedak mendengar ucapan mamanya yang secara gamblang mengungkapkan tentang cucu darinya.
“ Aku menikah saja belum, mama dan papa sudah memikirkan cucu!” ucap hani secara singkat
Hani pun mengerucutkan bibirnya, “menikah? Hah sepeetinya aku harus memikirkannya dengan mateng” lagian aku dan hans saat ini sama sama meniti karir jadi belum ada pembahasan mengenai pernikahan” gumam hani dalam hati
“ papa sudah siapkan calon suami yang cocok untuk kamu, papa jamin kamu dan dia adalah pasangan yang serasi!” ungkap pria yang tidak muda lagi itu di hadapan hanii.
Hani membelalakkan matanya “ maksud papa apa?” tanyanya
“ papa sudah menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa!” jawab papa singkat
“ Di jodohkan” jawab hani tak percaya “ tapi pa aku kan sudah punya pacar, buakannya papa tahu itu!” seru hani dengan lantangnya
Pak ratajasa terkekeh mendengar penuturan anak semata wayangnya itu “ pria bawahan kamu itu, yang tidak jelas asal usulnya dan mengambil kesempatan sebagai pacar kamu untuk menjadi pimpinan divisi 1 !” jawab papa denga mengejek.
Sebenarnya yang di bilang papa ada benarnya, hans memang anak yatim piatu yang tidak tahundimana keberadaan orang tuanya bahkan dia besar di panti asuhan namun kabar tantang hans yang mengambil kesempatan dari hani itu tidak benar nyatanya hans memang terlahir dengan otak yang cerdas bahkan berpengaruh besar membantu hani mengembangkan usahanya.
“ Aku cintanya dengan hans pa!” ujar hani dengan tegas
“ Cinta!” hardik papa “ papa dan mam dulu juga di jodohkan namun lama lama kami saling cinta bahkan bisa mendapatkan kamu” ungkap papa dengan gamblang
“ tapi, pa,!” aku Cuma ingin menikah dengan hans dan membangun rumah tangga dengannya!” jelas hani