Riuh suara burung berkicau mulai terdengar. Mentari pagi mulai menyapa dan Lula masih tetap saja enggan untuk keluar dari pembaringannya. Selimut tebal masih menempel sempurnya. Hingga hentakan tangan mulai memaksanya untuk segera terbangun. "Hey...nyonya besar...!!sampai jam berapa kau akan tidur hah?apa kau fikir ini rumah kos yang bisa kau tinggali seenaknya?" Lula menatap malas kearah Meyla lalu berlalu begitu saja. Melangkah kekamar mandi tanpa menghiraukan ocehan-ocehan Meyla. Anggap saja dirinya tidak tau diri. Namun sejak kejadian tempo hari Lula sudah membunyikan gendrang persaingan. Untuk mendapatkan Geval?mungkin ia mungkin juga tidak. Semata-mata Lula hanya ingin menyadarkan Meyla jika apa yang ia buat selama ini salah. Mengatas namakan cinta diatas segalanya namun ia sendiri