Jason keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap meski masih santai. Ia mengucek rambut dengan handuk tangan yang bersih. Daripada menggunakan hairdryer, Jason lebih suka mengeringkan rambutnya dengan handuk. “Grace?” Jason memanggil begitu ia keluar. Kamar tampak sepi dan Grace tidak ada. Kening Jason mengernyit dan ia berjalan sampai ke balkon. Setelah memeriksa balkon dengan kening mengernyit, Grace tetap tidak ada. “Apa dia marah padaku?” gerutu Jason begitu kesal. Ia menghela napas panjang lalu mencari ponsel. Ponselnya mati dari semalam dan Jason belum sempat mengecas sama sekali. “Huh, dasar teledor! Bagaimana jika ada telepon penting?” Jason masih menggerutu merogoh ponsel charger dari dalam tasnya. Setelah meletakkan ponsel di atas chargernya, Jason kembali celingukan. Seka