Ia masih memikirkan ucapan Rangga tadi siang. Perasaan Naswa masih berkecamuk resah hingga malam ini pun ia tidak berselera makan. Ternyata begitu besar pengaruh Rangga terhadap keseimbangan hormonnya. Naswa merutuki hal yang ia benci dari dirinya sendiri bila sudah mengingat Rangga.
Pria yang sudah ia lupakan, seharusnya perasaan itu hilang dan tidak lagi ada. Namun, takdir justru mempertemukan mereka kembali melalui kondisi yang tidak dimengerti oleh Naswa.
Dia tidak ingin hanya karena kondisi keluarga, lalu Rangga berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka yang mustahil untuk menyatu. Karena Naswa tidak ingin pria seperti Rangga. Dia tidak mau asal dalam memilih suami, terlebih suami yang bisa menuntunnya ke arah yang lurus.
Sejak pengakuannya, hati Naswa selalu berkata kalau Rangga
