Salah Paham yang Tidak Putus

1505 Words

*** Jakarta, Indonesia., Di sini, Pai justru gelisah berkepanjangan. Sudah hampir 20 menit dia berjalan kesana-kemari sambil berpikir keras. Tidak peduli kalau rapat akan di mulai dalam 10 menit ke depan. Hanya satu kata yaitu Naswa. Kata itu adalah kata yang paling membuat kepalanya berdenyut sejak dua hari yang lalu. Sejak ia tahu kalau Naswa dibawa oleh Adam sampai ke Arab Saudi, Pai gelisah tidak menentu. Karena yang ia tahu kalau Naswa hanya berlibur ke Singapura saja. Karena kepalanya pusing hebat. Bahkan ketukan pintu ruangan pun tidak terdengar olehnya. “Boss?!” Langkah kakinya berhenti. Dia melihat ke sumber suara. Salah satu anggotanya masuk ke dalam ruangan. “Kau?? Kenapa tidak mengetuk pintu??” tanya Pai masih bertolak pinggang. Pria itu mendatarkan ekspresi wajah. “A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD