Walau kehadirannya telah menimbulkan derita berkepanjangan bagi ibuku, namun seperti dirinya, aku menyayangi dia.
-------- Bima Sakti Laksono -----------
Dimas adalah putra kandungnya, bagaimana bisa dia tidak peduli? Atau jangan-jangan ... ada kesepakatan tertentu antara Veronika, mami dan papi? Sehingga dia bisa masuk ke dalam salah satu perusahaan Keluarga Laksono?
◇◇◇
Refleks aku memeluk Dimas dan menepuk-nepuk pundaknya. Dimas mendengus sambil memandang curiga, lalu dia berbisik di telingaku,
"Jangan gombalin Dim, Mas. Dim tidak mau kuliah lagi. Titik." Aku menahan gelakku atas perkataan Dimas tadi.
"Dasar Coro," jawabku kepadanya yang dibalas dengan cibiran oleh Dimas.
Aku dan papi telah di panggil untuk duduk di kursi depan. Acara pun dimulai.
Tanpa bisa terlalu fokus pada acara yang sedang berlangsung, hanya bersikap seperti robot, manut dan manut, karena fokusku adalah mami.
Dengan teliti, terus memperhatikan perubahan pada mimik wajah mami. Karena terlalu mengkhawatirkannya. Mami memberikan isyarat padaku untuk tidak terus memperhatikannya. Aku hanya nyengir alih-alih mengiyakan mami.
Beralih memperhatikan Veronika, Tampak dia begitu gelisah. Sudut matanya terus menerus melirik mami.
"Maksudnya apa tante, melirik mamiku terus bukan yang di samping mami tuh ...," gumamku di dalam hati. Merasa geli sendiri.
Sementara Dimas, halaahh anak itu, dengan santainya dia memainkan telepon genggamnya memasang mimik serius. Pasti sedang main games. Rasanya ingin melempar dia dengan gelas yang ada di depanku.
Tanpa terasa acara berakhir tepat pukul sepuluh. Serta merta aku bangkit meskipun papi sempat menahan dengan satu tangannya, tapi aku ingin segera berada di samping mami, untuk mengawalnya dengan ketat.
Papi tersenyum melihat putranya ini yang tidak sabar untuk mendampingi mami. Papi pernah berkata kepadaku, "Hentikan manjamu itu kepada mamimu, Orang-orang sudah bergunjing tentang kamu yang mereka bilang kamu 'anak mami'," dengan santai aku menjawab, "Ya memang aku anak mami ...." Papi hanya geleng-geleng kepala.
Saat ini, aku belum bisa bergerak untuk memerintah siapa pun, masih harus bersabar sampai acara ini benar-benar usai atau menunggu mami pamit pulang, maka aku akan ikut mami dan mengajaknya bicara.
◇◇◇
Ditangan Bima Sakti, Perusahaan manufactur yang memproduksi, memasarkan dan pendistribusian berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari dari mulai kebutuhan di kamar mandi, dapur sampai perawatan kulit dan rambut, yang telah menghantarkan Bramantyo menjadi seorang Billioner, dalam jangka satu tahun, telah berhasil merambah pasar luar negeri. Bahkan merajai wilayah Asia.
Kini, Bima Sakti tengah meluncurkan berbagai produk saingan untuk menyaingi brand utama, dengan harga yang relatif terjangkau, sebagai strategi pemasaran agar bisa memonopoli penjualan di seluruh wilayah sehingga kompetitor yang berusaha bergerak di bidang bisnis sejenis, tidak lagi leluasa memasarkan produknya.
Satu per satu, perusahaan-perusahaan besar yang hampir tumbang, dibelinya dengan harga murah, kemudian dibangun dan dikembangkan dengan trik dan strategi baru. Termasuk beberapa perusahaan di berbagai kota se-Asia.
Selain itu, Bima Sakti juga melirik dunia pertambangan yang di tangan Catur Laksono, kakeknya, tidak berkembang sesuai harapan, begitu pun di tangan Bramantyo. Stagnan.
Bima Sakti berani menggandeng ahli dari Amerika dan Eropa untuk mengeksploitasi wilayah baru dan mengembangkan yang sudah ada, membuka lintas perdagangan ke manca negara.
Gebrakan-gebrakan yang dilakukannya sangat cepat dan mengejutkan berbagai pihak. Para Investor, kalangan yang bergerak di bidang finance-invesment serta perbankan, seolah berlomba-lomba untuk menanamkan dana segar pada perusahaan-perusahaan yang dipegang oleh Bima Sakti.
Bukan tanpa kesengajaan, kalau perusahaan keluarga Veronika yang terkena imbas krisis ekonomi global dan sedang megap-megap, berhasil dibuat kehabisan napas karena tidak mampu berdiri lagi di tengah gempuran perusahaan-perusahaan raksasa yang memonopoli perekonomian di Negara kecil itu.
Bima Sakti telah memiliki seluruhnya, nyaris tanpa value yang bisa menjadi bekal keluarga Veronika. Meskipun ia tetap memercikkan beberapa puluh ribu dollar sebagai tanda penghinaan.
Namanya kian melambung, justru gaungnya lebih besar di luar negri dari pada di negrinya sendiri. Banyak pengusaha-pengusaha yang ketar ketir dan was-was. Bima Sakti salah satu nama yang dijadikan momok bagi mereka.
Julukan The King Of The East yang disematkan kepada Bima Sakti Laksono, untuk pertama kalinya tercetus oleh seorang pialang saham dari Amerika Serikat saat diwawancarai oleh stasiun televisi setempat pada acara "Young Entrepreneur".
Perusahaan tambang swasta terbesar di mana Bima Sakti Laksono berdiri sebagai CEO dan yang menggemparkan adalah CEO termuda sepanjang sejarah, bertengger dengan perkasa tanpa minus pada setiap penutupan saham.
Dengan cermat para pengamat ekonomi dan bisnis juga politikus dunia berhitung dan mengkalkulasi kekuatan seorang bocah dari timur yang melesat jauh di dunia bisnis mengalahkan pendahulu-pendahulunya dalam garis keturunan dinasti Laksono.
Langkah-langkah yang diambil oleh Bima Sakti Laksono dalam dunia bisnis benar-benar langkah yang berani dan beresiko tinggi. Beberapa pengamat menyatakan bahwa faktor keberuntungan sangat memihak pada Bima Sakti.
Bima Sakti Laksono menjadi perbincangan dunia terlebih dengan sosoknya yang tinggi dan sangat tampan. Tidak terkecuali para wanita dari berbagai usia mengagumi parasnya, meskipun seorang Bima Sakti Laksono adalah sosok pria muda yang mempunyai tatapan mata dingin menusuk, jarang menampilkan senyum dan sangat berkesan tidak mudah didekati.
Kesan Flamboyan sangat jauh dari jangkauannya. Lain hal dengan adik tirinya, Dimas Laksono yang usianya baru menginjak dua puluh satu tahun, sudah terkenal dengan sebutan play boy, meski parasnya tidak setampan Bima Sakti, namun Dimas tidak kalah digandrungi para wanita karena kegantengannya.
Tidak pernah ada kabar miring dari seorang Bima Sakti dalam kaitannya dengan wanita. Desas desus mengatakan bahwa seluruh waktunya Bima Sakti tergerus habis untuk membabat bisnis dari hulu ke hilir. Namanya sangat bersih dan sebagian orang menyebutnya sebagai "Anak Mami".
Kedekatan Bima Sakti dengan keluarganya terpotret dengan jelas dan transparan. Terutama kedekatannya dengan Alisha.
Seorang temannya pernah berseloroh kepada teman lain, "Kalau mau ketemu Bima dengan aman tanpa diketusin, temuilah saat dia sedang bersama Maminya." Itulah kesan yang berhasil di ciptakan oleh Bima Sakti.
Kenyataannya, seperti lelaki-lelaki muda lainnya, interaksi antara Bima Sakti dengan wanita-wanita yang disukainya, berjalan lancar dan mulus. Hanya saja, ia melakukannya di luar negeri bukan di negeri sendiri yang memang rumahnya.
Bima Sakti belum menginginkan sebuah komitmen dengan seorang wanita. Saat ini ia lebih nyaman dengan status tidak jelasnya.
Phuong Tanh Ha, gadis Vietnam berusia dua puluh dua tahun yang berkulit eksotis dengan pinggul dan berdada besar, adalah teman tapi mesranya.
Jaslene, gadis Philipine berusia dua puluh empat tahun, dengan bentuk tubuh paling seksi di antara wanita lain yang pernah dikencaninya adalah hubungan Seeing each other. Hubungan itu tidak eksklusif, keduanya berminat untuk menjajagi kemungkinan untuk saling terikat.
Sementara gadis-gadis lainnya dari berbagai negara, hanya sebatas teman kencan belaka. Sampai ia jatuh cinta pada seorang gadis lugu ... yang berhasil menyudahi petualangannya selama ini.
Selain para gadis, Bima Sakti juga tertarik dengan dunia gerakan bawah tanah. Baginya gerombolan yang meliputi mereka adalah sekelompok pasukan. Ia menjalin hubungan erat dengan kelompok ini, nyaris se-Asia.
Perkenalan pertamanya dengan kelompok Under Ground, dimulai saat ia bersahabat dengan anak salah seorang ketua kelompok gerakan itu di kampusnya. Geraldo, yang dipanggilnya dengan nama Ado.
Bima Sakti membantu sahabat karibnya tersebut hingga menjadi seorang pengusaha yang kuat, disokong penuh olehnya. Sebagai imbalannya, Bima Sakti bisa masuk ke dalam wilayah mereka dan mengembangkan sayap sampai merambah ke berbagai negara.
Kepiawaian Bima Sakti dalam berinteraksi dengan orang-orang tanpa pandang bulu, kelak bermanfaat besar dalam menghadapi berbagai permasalahan di sepanjang hidupnya.