Bukan hanya kepada Farlten saja, Avelyn pun juga merasakan aneh kepada semua teman sekelasnya. Hampir seluruh pasang mata menuju ke arahnya dengan bisikan seperti sindiran yang Avelyn sendiri belum mengerti. Avelyn mencoba bersikap biasa saja, meski sudah sangat sering ia terima nyinyiran hal semacam itu, tapi tetap saja ia juga punya hati yang ada kalanya akan merasakan sakit yang mungkin takkan terobati. Mengenai perihal semacam itu, dirinya tidak begitu menggubriskannya. Berusaha bersikap tenang ditengah hatinya yang sedang dilanda gundah gulana akibat tatapan intimidasi dari orang-orang di sekitarnya. Seorang teman yang tak lain bernama Raeyhan baru saja datang memasuki kelasnya. Jalas hal itu membuat pasang mata teralihkan keseluruhnya untuk melihat sosok tersebut. Ejekan demi ej