. “Ini tak akan semudah keinginanmu!” sergah Ralin. Dia mencabut pedangnya yang tersembunyi di balik jubah lalu menghunusnya kepada Rheno dalam posisi siap menyerang. Pada detik yang sama, seorang pria terlempar dari belakang Ralin dan mendarat di peti-peti milik Rheno. Ralin menoleh sigap, begitu pun Rheno yang tercengang kaget. Eurfo berjalan dengan langkah tegas ke tengah-tengah mereka. Di belakangnya sudah terkapar tak kurang dari sepuluh orang yang berusaha keras mengalahkannya. “Kami bukan ikanmu, asal kau tahu saja,” seru Eurfo gahar. Wajahnya sudah terbebas dari penutup kain. Dan di tangannya terhunus pedang panjang kebanggaannya. Eurfo mengamati sekelilingnya. Pasar benar-benar telah berubah jadi arena pengeroyokan untuk menghabisi mereka berdua. Apa ma