"Maksud Nyonya White berkata seperti itu apa?" Prisma mengerutkan keningnya bingung. Ia benar-benar tidak mengerti. Kedatangan White dan istrinya sangat tiba-tiba. Rasa takut yang semula menggerilya, kini musnah digantikan dengan keingintahuan maksud dari sikap Karina. "Bukan nyonya, tapi mama." Karina melangkah maju dan menyentuh lengan Prisma, "Ini mama, Sayang," imbuhnya dengan senyum mengembang. "Maaf, Nyonya. Mama saya sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu. Jadi, tidak mungkin kalau Nyonya White mama saya." Prisma menjauhkan tangan Karina dari lengannya. Sudah jelas-jelas Prisma melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa mendiang ibu dan ayahnya menghembuskan napas terakhir karena kecelakaan. Lalu, bagaimana bisa Karina menjadi ibunya? "Tidak, Prisma. Dia bukan ibu kandun